Liputan6.com, Jakarta - Setelah cukup lama diperdebatkan, akhirnya kerjasama antara Bugatti dan merek spesialis teknologi kendaraan listrik, Rimac Automobili, resmi terjalin. Dua perusahaan ini akan menjadi entitas yang berdiri sendiri dan berkantor pusat di Kroasia.
Melansir Autocar, perusahaan baru yang akan menggunakan nama Bugatti Rimac LLC akan dimiliki oleh Porsche 45 persen dan Rimac Group 55 persen di mana pendiri Rimac, Mate Rimac akan menjadi CEO.
Baca Juga
Sedangkan Ketua Porsche Oliver Blume dan Wakil Ketua Lutz Meschke akan menjabat sebagai anggota dewan pengawas perusahaan patungan baru ini.
Advertisement
Powertrain, baterai, pengembangan komponen yang menjadi andalan Rimac akan dipisahkan menjadi divisi Rimac Technology, yang merupakan bagian dari Rimac Group tetapi tetap independen dan akan terus bekerja dengan perusahaan lain.
Sementara itu, Bugatti dan Rimac akan tetap menjadi merek terpisah, dan mempertahankan fasilitas produksi masing-masing di Perancis dan Kroasia.
Mulai 2023, perusahaan yang baru akan dibentuk dan berbasis di Kampus Rimac di pinggiran Zagreb, nantinya akan mempekerjakan sebanyak 2.500 orang.
Sejak diluncurkan, perusahaan mempekerjakan sekitar 430 orang, yaitu sekitar 300 orang di Zagreb dan 130 orang di Molsheim.
Model masa depan
Langkah ini memiliki implikasi yang signifikan untuk model masa depan dari kedua perusahaan, terutama Bugatti, yang akan mendapatkan akses ke teknologi drivetrain listrik keluaran Rimac sebagai pengganti potensial untuk mesin bensin W16.
Sedangkan Rimac akan terus membangun dan mengembangkan modelnya sendiri setelah peluncuran flagship Nevera. Bugatti pada awalnya akan terus membangun dan memasarkan hypercar Chiron-nya.
Ketua Porsche Oliver Blume menjelaskan potensi keuntungan bersama dari kemitraan ini sangatnya cukup menjanjikan.
"Kami menggabungkan keahlian Bugatti yang kuat dalam bisnis hypercar dengan kekuatan inovatif Rimac yang luar biasa di bidang mobilitas listrik yang sangat menjanjikan," pungkasnya.
Advertisement