Sukses

Hyundai Berencana Suntik Mati Veloster dan Ioniq, Ini Alasannya

Pabrikan Hyundai akhirnya mengumumkan untuk menyuntik mati dua model.

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai akhirnya memutuskan untuk menyuntik mati model Veloster untuk pasar otomotif. Dengan keputusan tersebut, pabrikan asal Korea Selatan ini dikatakan akan berfokus untuk mengembangkan pasar mobil listrik.

Padahal, sebelumnya Hyundai telah merencanakan untuk menghadirkan beberapa varian terbaru untuk model Veloster. Beberapa varian yang sudah dalam persiapan adalah Veloster 2.0, 2.0 premium, R-Spec, Turbo dan Ultimate.

Namun, hal tersebut harus dihentikan karena perluasan segmen SUV mereka dan mencakup mobil listrik yang akan dikembangkan lebih jauh nantinya.

Meski demikian, Hyundai masih tetap memasarkan Veloster N 2022. Model ini ditawarkan kepada konsumen dengan mengusung spesifikasi transmisi manual enam percepatan dan transmisi CVT dengan tujuh percepatan.

Penjualan Veloster di dunia pun tidak terlalu baik, hal ini yang sekiranya menjadi salah satu keputusan pabrikan untuk menghentikan produksi mobil tersebut.

Dibandingkan dengan mobil lainnya, penjualan SUV Hyundai masih lebih menjanjikan setelah mobil listrik.

Secara spesifikasi, Hyundai Veloster ini dibekali dengan mesin empat silinder berkapasitas 2.0 liter dengan tenaga sebesar 147 tk.

Sementara untuk varian turbonya, Hyundai Veloster ini mengusung mesin 1.6 liter dan mampu melontarkan tenaga sebesar 201 tk.

 

2 dari 3 halaman

Penggantinya Hyundai Siapkan Elantra dan Kona yang Lebih Mumpuni

Sebagai penggantinya, nantinya pasca Veloster tidak lagi diedarkan maka Hyundai akan menawarkan model lain yakni Elantra dan Kona dengan versi yang kompetitif.

Selain Hyundai Veloster yang akan disuntik mati, model lain yang nantinya akan dihentikan adalah mobil listrik Hyundai Ioniq electric.

Keputusan tersebut dikarenakan pabrikan ini akan mengembangkan model lain berbasis Kona electrik dan Ioniq yang lebih ditingkatkan dari sisi spesifikasi serta kemampuan mesinnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi