Liputan6.com, Jakarta - Persaingan otomotif Jerman telah berlangsung selama berabad-abad, dengan melibatkan beberapa merek pembuat mobil terbesar yang pernah ada. Namun, dengan perang antar-jenama ini, juga menghasilkan beberapa karya kendaraan yang luar biasa dalam sejarah.
Bahkan, mobil yang tercipta dari persaingan ini, menjadi ikon yang dibangun hasil dari aliansi dan kemitraan, seperti Porsche 924.
Baca Juga
Jason Cammisa dari Hagerty mengungkap, pada 1970-an perusahaan Bavarian diwajibkan untuk menyertakan keterangan tentang apa yang meraka lakukan atas nama perusahaan. Porsche sendiri selalu ingin menonjol, sebagai merek khusus di antara yang lain.
Advertisement
Itulah sebabnya, Porsche mengidentifikasikan dirinya sebagai perusahaan konsultan teknik yang terkadang membuat mobil, dibanding pabrikan mobil biasa.
Kemudian, Volkswagen atau VW meminta bantuan Porsche untuk membuat mobil sport yang menyenangkan, dan menarik dalam artian harus memiliki harga murah. Secara tidak langsung, model ini harus dibangun menggunakan suku cadang yang ada.
Porsche mulai bekerja, dan akhirnya menghasilkan tata letak mesin depan, penggerak roda belakang yang akan mewarisi motor dari van kargo Volkswagen, girboks Audi 100, dan bahkan suku cadang dari Beetle, Golf, dan Microbus.
Tetapi ketika produksi akan dimulai, krisis keuangan dan manajemen baru membuat segalanya ke arah yang berbeda. Proyek dengan nama kode EA425 terjebak dengan pemilik yang membayar desainnya, tetapi tidak ingin menggunakannya. Jadi apa yang dilakukan Porsche? Mereka membelinya kembali.
Sentuhan Mitsubishi
Lalu, Porsche 924 masuk jalur produksi meskipun dengan kontroversi yang ada dan model ini memang jauh dari sempurna. Bahkan, penggunanya mengeluhkan suspensi yang kuno dan mebahayakan ketika dipacu di jalanan Amerika Serikat.
Porsche kembali merancang model baru dari 924, dengan mesin yang jauh lebih baik. Salah satu keputusan penting adalah mesin baru karena kesepakatan VW untuk produksi 100 ribu mesin Audi untuk 924 telah berakhir.
Mesin baru Porsche 924 ini kemudian dirancang ulang, dengan membutuhkan poros keseimbangan dan beralih menggunakan Mitsubishi yang bisa melakukan hal tersebut dengan lebih baik.
Advertisement