Liputan6.com, Jakarta - Terkendala peraturan emisi yang semakin ketat, dan biaya yang lebih mahal untuk pengembangan mesin pembakaran internal (ICE) mobil kecil pada masa mendatang, Audi akan menghentikan produksi A1. Hal tersebut, juga sudah ditegaskan langsung oleh CEO Audi, Markus Duesmann.
Melansir Paultan, sebelum pembaruan untuk model 2022, Audi A1 generasi saat ini diperkenalkan pada 2018 sebagai model 2019. Kendaraan ini tersedia dalam gaya bodi sportback lima pintu.
Dengan berhentinya produksi A1, crossover Q2 akan menjadi mobil terkecil di jajaran line-up Audi.
Advertisement
"Di luar penghentian A1 karena elektrifikasi yang semakin berkembang ini, Audi diharapkan memiliki konfigurasi mesin yang berbeda tergantung wilayahnya," kata Duesmann.
Sementara Audi mengharapkan model mesin pembakaran internal untuk mencapai kurang dari 20 persen dari mobil yang dijual di Eropa, akan berbeda di Cina dan di Amerika Serikat. Hal. Ini karena kendaraan plug-in hybrid yang memiliki mesin pembakaran internal, dianggap oleh Audi sebagai jembatan teknologi menuju e-mobilitas.
PHEV
“Plug-in hybrid di sebagian besar lini mobil kami membantu mengurangi CO2, tetapi itu bukan rencana kami untuk meningkatkan volume plug-in hybrid. Targetnya adalah listrik penuh sesegera mungkin," tambah Duesmann.
Secara keseluruhan, Duesmann setuju dengan pernyataan pesaing Audi bahwa target emisi CO2 untuk 2021 adalah sekitar 15 persen di bawah target 2020. Namun CEO Audi ini juga menambahkan bahwa target 2021 akan lebih ketat.
Advertisement