Sukses

Geely dan Renault Bersatu untuk Ekspansi Pasar Otomotif Tiongkok dan Korea Selatan

Dua produsen otomotif, Geely dan Renault, resmi melakukan kerja sama untuk menghadirkan mobil hybrid bagi pasar Tiongkok dan Korea Selatan

Liputan6.com, Jakarta - Kerja sama antar dua pabrikan otomotif kerap terjadi untuk lebih memberikan strategi penjualan yang lebih kompetitif. Terlebih untuk menggarap pasar mobil yang dinilai begitu penting, maka kolaborasi menjadi kunci yang harus dilakukan agar menuai keberhasilan.

Kabar terbarunya saat ini adalah, Geely Holding Group dan Renault Group dikabarkan sudah menandatangani MoU untuk mempercepat program 'Renaulution Plan' yang akan ditujukan bagi pasar Tiongkok dan Korea Selatan.

Dalam kerja sama yang terjalin antara raksasa otomotif dari Prancis dan Tiongkok ini, nantinya mereka akan memperkenalkan kendaraan hybrid baru. Sesuai dengan salah satu poin yang tercatat dalam MoU ini, model yang diproduksi oleh Geely akan menggunakan merek Renault untuk pasar Tiongkok. Sementara Renault, mereka akan membantu Lynk & Co untuk memperluas penjualanhnya di Korea Selatan.

Di samping itu, masih berdasarkan MoU tersebut, Geely sebagai produsen mobil terbesar di Tiongkok memiliki tugas lain yakni akan menggunakan sumber daya dan teknologinya sendiri untuk memproduksi kendaraan hybrid Renault di pabrik-pabrik lokal mereka.

Dalam kerja sama tersebut, juga menjadi sebuah tonggak kembalinya Renault ke pasar otomotif Tiongkok, setelah pada 2020 usaha patungan Renault dan Dongfeng Motor Group berakhir. Nantinya, produk yang merupakan kolaborasi dari Geely dan Renault juga akan diekspor ke pasar lain di masa yang akan datang.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Bukan yang Pertama Bagi Geely untuk Kerja Sama dengan Brand Eropa

Meski di awal perjanjian mereka akan memfokuskan pada pengembangan kendaraan hybrid, namun menurut beberapa informasi tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya mereka akan melakukan pengembangan terkait keberadaan mobil listrik.

"Kedua mitra akan terus menggali potensi lebih mendalam, di bawah semangat model kemitraan yang terbuka dan inovatif," tulis salah satu pernyataan yang ada pada perjanjian tersebut.

Kerja sama antara Renault dan Geely, bukan yang pertama kali bagi pabrikan otomotif asal Eropa yang menjalin kerja sama dengan Tiongkok.

Sebelumnya, Geely, juga dikabarkan telah melakukan kerja sama dengan Daimler untuk memungkinkan memproduksi kendaraan listrik dengan merek Smart yang diproduksi di Tiongkok dan untuk dijual ke seluruh dunia.

3 dari 3 halaman

Infografis Nama Harun Masiku Tak Muncul di Situs Interpol