Liputan6.com, Jakarta - Mengajak buah hati jalan-jalan, menjadi salah satu hiburan ketika bosan di rumah. Ketika sang anak tercinta dibonceng dengan motor kesayangan bapak atau ibunya, ini bisa menjadi pengalaman berkesan untuk selalu diingat bahkan ketika anak sudah tumbuh dewasa.
Namun, saat membonceng anak kecil dengan motor, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar tetap aman. Berikut, tips dari laman resmi Federal Oil:
1. Pastikan Anak sudah cukup umur
Advertisement
Bagi yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh. Hindari membawa buah hati yang masih berusia di bawah 3 bulan. Karena imun tubuhnya yang masih rendah dan rentan terkena penyakit.
Di atas usia tersebut, boleh membawanya tentu dengan memperhatikan berbagai macam aspek keselamatan.
Untuk anak yang berusia di bawah 5 tahun, bisa memboncengkan mereka dengan mengikatkan yang aman dan nyaman di sekitar tubuh anak agar menempel di tubuh pembonceng.
Cara ini digunakan demi menghindari kemungkinan terburuk seperti anak yang tiba-tiba melepas pegangannya saat mengantuk di jalan.
2. Boncengkan anak di belakang
Tak banyak orang tua yang tahu bahwa cara paling tepat untuk mengajak anak berkendara adalah dengan menaruh mereka di jok belakang.
Hal ini bertujuan menghindarkan anak dari polusi udara secara langsung hingga terpaan angin, terlebih saat berkendara malam hari.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Lengkapi peralatan berkendara untuk anak
Demi menunjang keselamatan buah hati, pastikan juga sudah menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan. Mulai dari helm khusus untuk anak, jaket yang cukup tebal untuk menghindari terpaan angin, masker, kacamata hingga sarung tangan.
Terlebih jika akan mengajak buah hati berkendara dalam jarak jauh. Seluruh perlengkapan tersebut harus dikenakan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
4. Tetap Patuhi peraturan lalu lintas
Tak hanya lampu merah, ada begitu banyak tanda rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Sebagai orang tua yang baik, harus memberikan contoh anak untuk taat terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku.
Mulai dari memberikan pemahaman kecil mengenai tanda-tanda yang sering ditemui di jalan. Seperti dilarang parkir, dilarang memutar balik, dilarang belok kiri dan masih banyak lagi lainnya. Perlahan namun pasti, anak juga akan mencontoh apa yang diajarkan oleh orang tuanya.
5. Jangan ngebut di jalan saat memboncengkan anak
Selain berbahaya, berkendara dengan kecepatan tinggi saat memboncengkan anak juga dapat menciptakan rasa takut tersendiri bagi mereka. Sebab, hal ini dapat memicu terjadinya trauma berkepanjangan.
Alih-alih berkendara dengan kecepatan tinggi atau ngebut saat bersama anak, turunkanlah kecepatan motor. Maksimal kecepatan yang bisa ditempuh adalah 60 km/jam.
Advertisement