Liputan6.com, Jakarta - Apple Car benar-benar serius untuk terjun ke industri otomotif dunia. Raksasa terknologi ini dilaporkan tengah melakukan pembicaraan dengan Toyota, terkait rencana produksi mobil listriknya pada 2024.
Menurut Digi Times Asia, disitat dari Paultan, kunjungan Apple ke pembuat mobil asal Jepang ini, adalah bagian rencana pengembangan dan produksi kendaraan listrik penuh. Sebelum ke Negeri Matahari Terbit, Apple juga telah melakukan pembicaraan kepada Panasonic, LG, Samsung, dan SK Innovation.
Baca Juga
Berdasarkan keterangan dari seorang eksekutif yang mengetahui informasi itu kepada The Korea Times, pembicaraan tersebut masih dalam tahap awal, meskipun laporan lain sebelumnya mencatat bahwa usaha patungan LG Magna e-Powertrain sangat dekat untuk mengamankan proyek produksi mobil Apple.
Advertisement
Apple dikatakan sedang mempertimbangkan teknologi baterai lithium ion phosphate (LFP), yang cenderung tidak terlalu panas dan karenanya lebih aman daripada baterai lithium-ion yang diproduksi oleh sebagian besar produsen baterai Korea Selatan.
Meskipun baterai LFP menunjukkan kinerja yang lebih lemah pada suhu lebih rendah, namun harganya lebih murah daripada baterai lithium-ion.
Di sisi lain, tidak ada perusahaan baterai Korea Selatan yang memproduksi baterai LFP, karena sudah dikuasai produsen asal Cina.
Dengan begitu, Apple kemungkinan besar akan menggunakan baterai asal Tiongkok, karena merek pembuat baterai seperti CATL dan BYD menyumbang produksi sebanyak 30,8 GWh pada tahun lalu, atau 47 persen dari semua baterai EV yang diproduksi.
Sebelumnya, Apple sendiri telah melakukan pembicaraan tahap awal dengan CATL dan BYD, terkait pasokan baterai untuk kendaraan listrik yang sedang direncanakan. Hal tersebut, diketahui dari empat orang sumber yang mengetahui tentang hal ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kerjasama baterai
Melansir Reuters, diskusi dapat berubah dan tidak jelas, apakah kesepakatan dengan CATL atau BYD akan tercapai, ungkap orang-orang yang menolak disebutkan namanya karena diskusi bersifat pribadi.
Produsen telepon pintar ini sendiri telah menjadikan bangunan fasilitas manufaktur di Negeri Paman Sam sebagai syarat bagi calon pemasok baterai, ungkap dua sumber itu lagi.
Bahkan, seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengkonfirmasi kondisi tersebut.
"Pemahaman saya adalah bahwa Apple sedang berbicara tentang membangun pabrik produksi baterai canggih di sini di AS," jelas Jared Bernstein, penasihat ekonomi senior Gedung Putih.
Advertisement