Liputan6.com, Jakarta - EHang 216 merupakan mobil terbang otonom buatan Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd. di Cina. Jika melihat perkembangan mobil terbang terbaru di negara itu, ada brand lain yang baru-baru ini juga meluncurkan mobil terbang otonom.
Merek itu adalah Xiao Peng atau lebih dikenal sebagai XPeng. Pada pameran Chengdu Motor show ke-24 mereka merilis Voyager X2, sebuah mobil otonom yang direncanakan akan mengudara pada akhir tahun nanti.
Lantas sebagai mobil terbang otonom yang sama-sama dibangun di Cina, apa saja perbedaan keduanya?
Advertisement
Eksterior EHang 216 dan XPeng Voyager X2 sama-sama uniknya. Kedua mobil itu mengadopsi wujud kapsul futuristik tanpa roda dan dilengkapi pintu gullwing (pintu sayap camar) untuk masuk ke mobil.
Namun kedua mobil itu memiliki beberapa perbedaan. Bodi EHang lebih kompak berkat bentuknya yang membulat seperti telur, membuatnya lebih mirip sebagai drone besar.
Sementara XPeng lebih mirip sebagai mobil terbang karena bodinya yang lebih panjang.
Perbedaan paling mencolok ada pada jumlah lengan dan baling-baling yang digunakan. EHang mempunyai 8 lengan dan 16 baling-baling, sedangkan XPeng lebih sedikit dengan total 4 lengan dan 8 baling-baling.
Interior EHang 216 dan XPeng Voyager X2 sama-sama hanya bisa membawa 2 penumpang dan minim alat kendali, mengingat kedua mobil ini mempunyai bodi yang kompak serta berteknologi otonom.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memiliki Kemiripan
Meski EHang dan XPeng mempunyai kemiripan dalam jumlah penumpang dan teknologi terbangnya, bentuk interior kedua mobil ini cukup berbeda.
Pada kabin EHang, hanya tersedia satu layar untuk mengendalikan mobil, mulai dari penerbangan hingga arah tujuan.
Di interior XPeng, ada 3 buah layar yang diduga untuk mengendalikan dan memantau kendaraan. 3 layar itu dibagi menjadi 2 layar untuk setiap penumpang dan 1 layar vertikal di konsol tengah.
Daya tampungnya pun berbeda. EHang tercatat bisa menampung berat sebesar 220 kg. sedangkan XPeng hanya muat 200 kg.
Untuk performa penerbangan, Ehang 216 bisa terbang pada ketinggian 3.000 m, mempunyai kecepatan maksimum 130 km/jam dan bisa menempuh jarak sejauh 30-60 km tergantung dengan bobot bawaannya.
Di sisi lain XPeng Voyager X2 sanggup mengudara di bawah 1.000 km dengan kecepatan yang lebih tinggi, yakni 130 km/jam. Mobil itu dikabarkan bisa beroperasi selama 35 menit.
Sumber: Otosia.com
Advertisement