Sukses

Produksi Mitsubishi Fuso Dipastikan Tak Terdampak Krisis Chip Semikonduktor

Krisis chip semikonduktor secara global yang menerpa sejumlah pabrikan kendaraan bermotor mengganggu operasional pabrik. Bagaimana dengan produksi Mitsubishi Fuso?

Liputan6.com, Jakarta - Krisis chip semikonduktor secara global yang menerpa sejumlah pabrikan kendaraan bermotor mengganggu operasional pabrik. Krisis ini terjadi lantaran operasional pabrik pembuat chip semikonduktor yang juga terdampak pandemi Covid-19 serta meningkatnya permintaan peralatan elektronik.

Presiden Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Naoya Takai menyebutkan, krisis chip semikonduktor yang terjadi memberikan efek negatif pada produksi dan volume. Tidak hanya kendaraan penumpang tapi juga kendaraan komersial.

Beruntung, produksi Mitsubishi Fuso di Indonesia tidak terkendala krisis tersebut.

"Untungnya Mitsubishi Fuso di Indonesia masih Euro 2 jadi sampai sekarang sampai Maret tahun depan kita produksi Euro 2. Jadi kami tidak terlalu terpengaruh dengan krisis semikonduktor. Jadi kami masih tetap on the track," jelasnya saat peresmian dealer Mitsubishi Fuso Dipo Balaraja secara virtual, Kamis (23/9/2021).

Menurut Takai, suplai dari metal, karet, plastik juga berpotensi terganggu. Oleh karena itu pihaknya terus memantau setiap perkembangannya.

"Beberapa isu ini membuat kami harus terus memantaunya karena market akan turun seiring dengan kondisi krisis bahan-bahan mentah," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Produksi Berjalan Normal

Duljatmono, Sales and Marketing Director PT KTB turut mengomentari krisis chip semikonduktor yang terjadi secara global. Senada dengan Takai, Duljatmono menyatakan sampai saat ini dari sisi produksi Mitsubishi Fuso tidak mengalami kendala yang berkaitan dengan semikonduktor.

"Planning kita masih sesuai dengan situasi pasar kita dan tetap berikan suplai. Saat ini tidak ada dampak ke produksi kita. Mudah-mudahan tidak berdampak ke depannya apalagi persiapan kami untuk produk Euro4 sudah on the track," bebernya.

Dirinya juga optimistis pihaknya dapat memenuhi kebutuhan pasar akan kendaraan niaga. "Produksi saat ini sudah jalan dengan baik dan semoga kita bisa memenuhi demand dari September hingga tahun depan," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi Covid-19