Liputan6.com, Jakarta - Sebagai visi dan misi untuk memberikan lingkungan yang lebih hijau, Tesla, ingin keberlangsungan mobil listrik di Amerika Serikat terus bertambah. Di samping itu, perusahaan milik Elon Musk ini juga mendorong pemerintah Amerika Serikat agar menjaga komitmen mereka.
Melansir Reuters, Tesla mendesak agar pemerintahan di bawah pimpinan Joe Biden dan pengadilan banding Amerika Serikat untuk memberikan hukuman yang lebih berat bagi para pembuat mobil yang gagal memenuhi persyaratan penghematan bahan bakar.
Baca Juga
Untuk memuluskan rencana tersebut, Tesla, dikabarkan menjual kredit ke pembuat mobil lain untuk membantu para produsen otomotif ini dalam memenuhi persyaratan emisi kendaraan.
Advertisement
Hal ini juga sejalan dengan pemberitahuan yang dirilis oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) beberapa waktu lalu. Saat itu, regulasi keselamatan ini mengatakan bahwa mereka dapat menjatuhkan hukuman yang lebih tinggi untuk model yang diproduksi oleh pembuat mobil.
Namun, hal tersebut mengacu pada beberapa indikasi, di antaranya adalah model baru tersebut gagal memenuhi persyaratan efisiensi bahan bakar.
Setidaknya, setelah pemberitahuan tersebut, para pabrikan mobil akan mendapatkan hukuman senilai USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejalan dengan Regulasi di Seluruh Dunia
Di balik langkah Tesla yang mendesak pemerintah Amerika Serikat, juga sejalan dengan langkah yang ditempuh oleh Uni Eropa.
Mereka sudah menetapkan target bahwa pada 2035 mendatang, mobil dengan mesin konvensional tidak lagi diperkenankan diproduksi dan dijual untuk publik.
Â
Advertisement