Sukses

Arogan, Sekelompok Pengendara Mobil Blokade Jalan Hanya untuk Drifting

Sekelompok pengendara mobil nekat memblokir arus lalu lintas di sebuah jalan hanya demi lakukan drifting.

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok pengendara mobil jenis pikap dan SUV melakukan pelanggaran lalu lintas di California, Amerika Serikat. Mereka pengganggu pengguna jalan lainnya dengan melakukan aksi yang tak sepatutnya dilakukan di jalan raya. 

Pasalnya mereka dengan nekat memblokir arus lalu lintas di sebuah jalan hanya demi lakukan drifting. Bahkan ada pemotor yang nyaris ditabrak mobil yang drifting. Berikut ulasan lengkapnya!

Dilansir dari Carscoops, Jumat (15/10/2021), aksi tak terpuji ini direkam oleh kamera helm dari seorang pemotor.

Awalnya ia tengah berkendara membelah kemacetan. Rupanya tersendatnya arus lalu lintas karena ulah pemobil arogan.

Pasalnya di tengah jalan mobil SUV yang melakukan drifting donat. Bahkan aksinya ini dilakukan berulang kali dalam beberapa putaran.

Melihat aksi ini sontak membuat pemotor geram. "Sungguh sekelompok pecundang," katanya.

Di tengah aksi SUV itu ada sederet mobil yang berbaris di tengah jalan. Diduga mereka adalah rekan dari pelaku yang melakukan drifting tadi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Nyaris Tabrak Pengendara Motor

Setelah SUV tersebut selesai drifting, ada mobil lain yang meneruskan aksinya. Namun ketika asyik berputar-putar di tengah jalan ada pemotor Harley-Davidson yang melintas. Beruntung kedua kendaraan ini tak sampai saling tabrak.

Aksi tak terpuji itu terus dilakukan hingga kepulan asap dari roda yang berputar keluar. Karena itulah pemotor yang merekam kejadian ini semakin geram. "Sekelompok orang bodoh," katanya.

Setelah aksi pemobil tadi selesai, mereka langsung melanjutkan perjalanan. Alhasil kemacetan yangt terjadi berangsur terurai.

Sumber: Otosia.com

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19