Sukses

Geber-Geber Motor di Lampu Merah, Pemotor Ini Ditempeleng Tentara

Pengendara motor ini kena tempeleng tentara saat berada di lampu merah. Penyebabnya lantaran si pengendara motor geber-geber motornya saat lampu merah menyala.

Liputan6.com, Jakarta - Pengendara motor ini kena tempeleng tentara saat berada di lampu merah. Penyebabnya lantaran si pengendara motor geber-geber motornya saat lampu merah menyala.

Video yang memperlihatkan aksi tentara yang menempeleng pengendara motor itu diunggah akun Instagram @infoupdatejateng. "Nyoohhhh kue.. kapokmu kapan," tulis @infoupdatejateng sebagai caption video.

Awal mula terjadinya aksi penempelengan ini dipicu oleh pengendara motor sport berkelir hijau yang menggeber-geber motornya saat berada di lampu merah.

Karena motor tersebut menggunakan knalpot brong, alhasi suara yang keluar begitu keras hingga memekakkan telinga.

Karena merasa terganggu dengan ulah pengendara motor ini, seorang tentara yang muncul dari belakang tiba-tiba melayangkan tamparan ke kepala pengendara motor tengil itu.

Sontak si pengendara motor itu kaget. Begitupun teman yang ia bonceng. Keduanya pun panik dan ketakutan.

Tak lama berselang datang seorang tentara lainnya yang juga hendak menempeleng pemuda tersebut. Beruntung lampu hijau menyala dan mereka berhasil menghindar.

Video pun berakhir dan tidak diketahui bagaimana kelanjutannya. Namun sepertinya si pengendara motor itu dibiarkan pergi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Komentar Netizen

Video itupun menuai beragam komentar netizen.

"kurang banter ndan nempelenge," kata @ery_bird_farm.

"Coba kalo pake PDL pasti mantap," sahut @ahsani_taqwim_

"numpak motor gebar geber ben opo! Pekok.," ujar @wewe_lee25.

"rasain luu," ungkap @oushiza652018.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Info Update JAWA TENGAH (@infoupdatejateng)

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19