Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan kendaraan listrik, baik di global ataupun di Indonesia terus meningkat pesat. Terlebih, pemerintah telah membuat payung hukumnya, dengan meresmikan Peraturan presiden Nomor 55 Tahun 2019.
Berbagai pabrikan juga sudah mulai mempersiapkan kendaraan ramah lingkungannya, dan beberapa justru sudah menjual berbagai line up-nya, mulai dari mobil hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik murni. Lalu, bagaimana dengan Astra Peugeot?
"Kendaraan listrik itu berada di tingkat yang lebih tinggi dari internal comusition engine (ICE) dari segi harga, karena beberapa komponennya mahal, jadi harus dikaji dengan serius," jelas Rokku Irvayandi, CEO Astra Peugeot, belum lama ini.
Advertisement
Lanjut Rokky, pihaknya tetap akan mendukung program percepatan kendaraan listrik di Indonesia. Meskipun, hingga saat ini, masih dilakukan tahap pengkajian dari pabrikan asal Perancis tersebut. Begitu juga, terkait dengan kapan waktu pastinya, mobil listrik dengan lambang singa ini bisa dibawa ke Indonesia.
"Penyerapan pasar juga harus dilihat, dan sebenarnya Peugeot memiliki produknya (mobil listrik)," tegasnya.
Sementara itu, berbicara harga jual, terkait berapa banderol yang pas untuk sebuah kendaraan listrik. Pria ramah ini, menyebutkan harga mobil listrik Peugeot tidak akan berada di bawah mobil konvensional yang telah dipasarkan Peugeot.
"Harganya pasti akan di atas mobil konvesional varian bawah saat ini (Peugeot 3008Â Active Rp 590 jutaan)," pungkasnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
70 Persen Produk Peugeot Sudah Elektrifikasi, Berikut Daftarnya
Peugeot sebagai salah satu pabrikan yang cukup agresif dalam melakukan penetrasi pasar, tidak terkecuali segmen kendaraan listrik. Bahkan, pabrikan asal Prancis baru saja meluncurkan 308 generasi terbaru.
Menjadi pembeda, mobil baru ini tersedia varian elektrifikasinya. Peugeot 308 PHEV menjadi andalan Peugeot untuk global.
Langkah terakhir ini, membantu pencapaian 70 persen dari seluruh model yang ditawarkan Peugeot telah terelektrifikasi. Raihan tersebut merupakan kombinasi antara lineup mobil penumpang dan juga mobil komersial yang ditawarkan oleh Peugeot.
Pada 2023, 85 persen dari seluruh lineup Peugeot akan terelektrifikasi dan akan meraih angka 100 persen pada tahun 2025 untuk wilayah Eropa. Era elektrifikasi Peugeot telah dimulai semenjak tiga tahun lalu dengan peluncuran Peugeot e-208.
Semenjak itu, secara cepat Peugeot mengadaptasi teknologi masa depan ini di berbagai lineup yang ditawarkan. Namun demikian, jenama ini masih menawarkan opsi teknologi mesin bensin untuk jajaran line-up-nya. Hal ini menegaskan pada strategi brand Peugeot yaitu Power of Choice.
Mobil penumpang full elektrik dengan Peugeot e-208 dan e-2008, varian hybrid yang ditawarkan Peugeot 3008 PHEV, 508 PHEV, 508 SW PHEV, hingga yang terbaru Peugeot 308 PHEV dan 308 SW PHEV. Sementara mobil komersial memiliki lineup Peugeot e-Partner, e-Expert, e-Boxer, dan terakhir Peugeot h-Expert akan menggunakan teknologi hidrogen.
"Elektrifikasi memiliki tempat di hati dari strategi Power of Choice Peugeot yang akan memberikan konsumen kami memilih jenis mesin yang mereka inginkan dan paling sesuai dengan kebutuhan mereka." ucap Linda Jackson, Peugeot Chief Executive Officer.
Bagi Peugeot, tawaran model elektrik dan mesin yang menggunakan bahan bakar baik segmen mobil penumpang dan komersial akan memberikan pilihan. Sehingga memudahkan setiap orang baik pribadi maupun profesional untuk memiliki mobilitas yang fleksibel dan dapat menunjang segala aktivitas yang dilakukan.
Advertisement