Sukses

Pemerintah Incar Ekspor Kendaraan CBU Satu Juta Unit pada 2025

Pemerintah menargetkan pada 2025, ekspor kendaraan CBU dapat mencapai 1 juta unit

Liputan6.com, Jakarta - Industri tomotif menjadi salah satu sektor penting dan kontributor terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia. Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang.

Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp140 triliun, dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Dijelaskan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan industri pendukung otomotif yang jumlahnya sangat besar, Kemenperin terus melalukan pendalaman struktur manufaktur di sektor tersebut.

"Tentu agar berhasil, kita memberikan insentif pada produsen untuk berlomba melakukan pendalaman struktur di Tanah Air," jelas Agus.

Salah satu bentuk insentif yang akan diusulkan Kemenperin yaitu PPnBM 0 persen secara permanen untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80 persen.

"Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya," ia menegaskan.

Sementara itu, Menperin juga bangga, bahwa saat ini produk otomotif dalam negeri telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara.

"Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp 43 triliun, 79 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp 1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp 24 triliun," sebutnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kolaborasi

Pemerintah menargetkan pada 2025, ekspor kendaraan CBU dapat mencapai 1 juta unit.

Ini hanya bisa tercapai apabila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif.

"Belajar dari pengalaman industri ini selama beberapa dekade, ada satu hal terpenting, yaitu komitmen dari prinsipal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor,” tegasnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19