Sukses

Harganya Terus Meroket, Ini yang Bikin Mobil LCGC Tak Lagi Murah

Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau yang disebut juga low cost green car (LCGC) kini sudah memiliki harga yang cukup tinggi

Liputan6.com, Jakarta - Harga jual Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau yang lebih dikenal low cost green car (LCGC) kini sudah cukup tinggi. Padahal, saat mendebut pada 2013, mobil ini dibanderol Rp 100 jutaan.

Namun saat ini, harga mobil LCGC terus naik dan bahkan ada yang menembus angka Rp 170 jutaan serta makin mendekati banderol mobil keluarga bawah alias LMPV.

Dijelaskan Kukuh Kumara, Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada beberapa alasan kenapa harga jual mobil LCGC tidak semurah seperti pertama kali diluncurkan beberapa waktu lalu.

"Dahulu 2013 dipatok kisaran Rp 100 juta, dengan berbagai syarat. Mulai dari upah minimum provinsi, dan juga inflasi. Kini, sepanjang perjalanan ada perubahan kondisi, misalkan nilai tukar mata uang," jelas Kukuh, saat berdiskusi secara virtual di acara Ngobrol Virtual Santai yang diadakan Forwot, beberapa waktu lalu.

Lanjut Kukuh, kondisi terkini pastinya berbeda dengan 2013, mulai dari harga bahan baku, biaya produksi, hingga ongkos pengiriman beberapa komponen yang masih didatangkan dari luar negeri.

"Sewa kontainer sekarang susah, kemudian shipping juga meningkat biayanya. Faktor itu yang membuat harga LCGC jadi naik," pungkasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Honda Optimistis Pasar LCGC Tetap Menjanjikan

Pada 2013 atau saat pertama kali meluncur di pasaran, LCGC memiliki harga jual yang terjangkau dengan banderol Rp 100 jutaan. Dengan harga tersebut, banyak konsumen Tanah Air yang kemudian memilih kendaraan ini terlebih bagi pembeli mobil pertama.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak model yang berguguran, mulai dari Datsun Go dan Go+ hingga terakhir Suzuki Karimun Wagon R.

Lalu, dengan banyaknya model LCGC yang tumbang, seberapa keras persaingan di segmen ini?

Dijelaskan Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), jenama berlambang 'H' ini melihat pasar LCGC masih bagus sekali. Bahkan jadi pilihan bagi para pembeli mobil pertama.

"Pasar roda dua di Indonesia 8 juta unit lebih kan, terus pasar dari pengguna kendaraan umum yang ingin memiliki mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan, itulah (potensi market) segmen LCGC," jelas pria yang akrab disapa Billy, belum lama ini.

Lanjutnya, pasar LCGC sendiri masih tertinggi, dengan kontribusi sebesar 17 persen secara nasional, sampai Oktober 2021.

"Di bawah itu, ada LMPV sebesar 16 persen, LSUV yang meningkat terus sebesar 15 persen menuju 15 persen," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru