Local Purchase Toyota Avanza Diklaim Sudah 80 Persen Lebih, Siap Menyongsong Wacana PPnBM 0% Permanen

Liputan6.com, Jakarta - Mendongkrak penjualan mobil di Indonesia, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM) 0 persen dibuat permanen. Namun, syarat untuk mendapatkan relaksasi ini, local purchase dari satu model yang ingin mendapatkan keringanan pajak ini sudah 80 persen atau lebih.

Jika mengacu pada salinan Keputusan Menteri Perindustrian No. 1737 Tahun 2021, jumlah mobil yang berpotensi masuk dalam kebijakan itu terbatas menjadi 11 model saja.

Di antara model yang berhak mendapatkan insentif PPnBM 0 persen permanen tersebut, tidak terdapat dua LMPV andalan Daihatsu, yaitu Xenia dan juga Toyota Avanza.

Tapi, beberapa waktu lalu, pihak Astra Daihatsu Motor (ADM) mengklaim Xenia dan Terios sama-sama mempunyai local purchase di atas 80 persen. Dengan demikian kedua mobil ini layak mendapatkan potongan pajak.

"Kemudian dilakukan audit. Daihatsu diaudit oleh (Lembaga independen) PT Surveyor Indonesia dan kami sudah mendapat hasil audit untuk seluruh produksi ADM. Bisa saya katakan, baik Terios ataupun Xenia, semuanya sudah di atas 80 persen, berbeda dengan pengakuan (laporan APM)," tutur Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM, beberapa waktu lalu.

Lalu, bagaimana dengan Toyota Avanza?

Menanggapi hal tersebut, Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), beberapa bulan lalu memang telah didaftarkan local purchase Avanza sekitar 78 persen. Namun, seperti halnya saudara kembarnya, mobil sejuta umat ini juga diklaim sudah memenuhi syarat mendapatkan relaksasi PPnBM 0 persen permanen, dengan syarat local purchase 80 persen lebih.

"Mengenai Avanza, mungkin beberapa bulan lalu didaftarkan dengan local purchase kira-kira 78 persen. Saya dengar terakhir dari teman-teman ADM, sudah meningkat di atas 80 persen," ujar Anton dalam konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.