Liputan6.com, Jakarta - Demi meningkatkan estetika terhadap penampilannya, sering kali pemilik mobil melakukan penambahan piranti berupa rear wing untuk menambah kesan sporty.
Akan tetapi, untuk mobil jenis convertible atau atap terbuka tidak disarankan menggunakan komponen tambahan tersebut. Ada alasan teknis yang diungkapkan oleh Kyle Foster, mantan ahli aerodinamika Formula 1.
Baca Juga
Dalam channel Youtube miliknya, ia menjabarkan perihal alasannya tersebut. Salah satu yang dibeberkan adalah mobil tersebut akan kehilangan downforce yang sangat besar.
Advertisement
"Anda dapat melihat bahwa meskipun rear wing saya sangat lebar untuk diujicoba, efek sentral apa pun dari kokpit, kehilangan downforce yang sangat besar," jelas Kyle.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kyle berdasarkan penggunaan software CFD. Melalui program tersebut, ia memperlihatkan bagaimana transit udara di atas kendaraan dipengaruhi oleh keberadaan atap.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisa Pasang Rear Wing Asal Lebih Tinggi
Begitupula dengan mobil convertible, tentunya hal tersebut tidak memberikan reaksi yang begitu besar. Karena, angin dari depan tersebut sepenuhnya masuk ke dalam kabin dan langsung keluar di bagian tengah sayap mobil.
"Namun, ketika Anda melihat ke bawah mobil, Anda akan melihat perbedaan yang begitu besar. Seluruh bagian tengah sayap ini hampir tidak menghasilkan beban di bagian atap," tambah Kyle.
Dibandingkan dengan mobil yang memiliki atap, jenis mobil convertible menghasilkan hambatan yang lebih sedikit. Bisa saja penggunaan sayap belakang ini tetap digunakan, namun Kyle kembali menambahkan agar tiang yang dipasang harus lebih tinggi dari pilar A.
Advertisement