Liputan6.com, Jakarta - Modifikasi menjadi salah satu cara bagi pemilik kendaraan untuk mendongkrak tampilan mobil atau motor kesayangan. Begitu juga dengan para pengguna Vespa, yang pastinya melakukan ubahan agar kuda besinya lebih bergaya, dan tidak sama dengan orang lain.
Dennil Sagita, pendiri Scooter VIP menjelaskan tren modifikasi untuk 2022, masih berhubungan erat dengan tampilan racing look yang masih bertahan dan akan semakin banyak yang berkolaborasi lintas antar merek. Sebagai contoh, tahun ini ada sedikit kemajuan dengan berbagai pilihan aksesori karya anak bangsa, yang tidak kalah bagus dari produk luar negeri, contohnya pelek, rear rack racing, pijakan kaki racing, tutup fork, dan dasi bagian depan.
"Kami pun ada yang mengadopsi aksesori dari merek dalam negeri. Namun ada berbeda kalau dari produk aftermarket, menurutnya beberapa pengguna Vespa masih nyaman dengan produk merek luar negeri karena merek luar jauh lebih siap dari segi teknologi, build material, quality finishing maupun research and development-nya," jelas Dennil kepada Liputan6.com, Selasa (4/1/2022).
Advertisement
Lanjutnya, dan ada beberapa bagian penting yang menurut teman teman komunitas Vespa, lebih jauh bergengsi dan percaya diri saat riding atau sunmori jika menggunakan tampilan produk aftermarket yang punya nama.
Lalu bagaimana dengan produk aftermarket lokal yang juga sudah banyak masuk digunakan pada modern Vespa ini?
"Untuk produk aftermarket lokal saya belum cek untuk kualitas dan uji ketahanannya jika dipakai untuk penggunaan jangka waktu yang lama. Namun itu juga tidak masalah jika memang nyaman saat dipakai dan workshop yang mengerjakan juga sanggup, karena banyak juga teman teman saya pemilik workshop Vespa juga yang biasa mengerjakan hal tersebut," tegasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Budget
Selain itu, karena budget modifikasi masing masing berbeda-beda, jadi disesuaikan dengan kemampuan. Tapi, hal penting lainnya, jika penggantian komponen yang digunakan belum tentu presisi, atau malah merusak saat baru dipakai, sehingga konsumen yang dirugikan ke depannya karena budget yang dikeluarkan sudah banyak.
"Karena gak semua part aftermarket bisa diproduksi di dalam negeri karena secara tahap uji coba di jalan itu sudah melalui proses yang sudah diperhitungkan untuk pemakai dalam jangka waktu yang lama, dan ada beberapa regulasi yang sudah dikembangkan di luar negeri terutama Eropa dalam hal faktor keselamatan pengendara," pungkasnya.
Advertisement