Sukses

Pemotor Wajib Tahu, Begini Cara Mengerem di Jalanan Basah

Berdasarkan info BMKG, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Dalam kondisi cuaca seperti ini, pengguna motor harus ekstra waspada terhadap jalanan basah.

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan info BMKG, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Dalam kondisi cuaca seperti ini, pengguna motor harus ekstra waspada terhadap jalanan basah.

Selain menyiapkan jas hujan berwarna cerah dengan model baju dan celana disarankan menggunakan helm dengan kaca bening.

Setelah hujan deras mengguyur, bikers tentu akan dihadapkan pada situasi aspal yang basah dan genangan-genangan air di jalanan sehingga pengendalian motor akan berbeda jika dibandingkan saat kondisi jalanan kering dikarenakan kondisi yang basah membuat jalanan terasa lebih licin.

 

Jika dalam kondisi jalan basah, bagaimana sebaiknya melakukan pegereman pada sepeda motor?

Alfian Dian Pradana, Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng menjelaskan bahwa bikers harus paham tugas ban motor adalah menopang bobot kendaraan, mencengkram dan berputar melintasi permukaan jalan, meredam benturan, dan menyalurkan tenaga mesin menjadi tenaga dorong untuk kendaraan.

Sedangkan ketika kondisi aspal basah, maka tugas ban akan bertambah yaitu menekan dan mengarahkan air ke luar dari jalur ban yang mengakibatkan butuh waktu tambahan untuk mengoptimalkan keluarnya air dari jalurnya.

Waktu tambahan inilah yang harus bikers penuhi agar ban tidak kehilangan cengkraman dari aspal.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kecepatan rendah

Berkendara dengan kecepatan rendah sangat membantu ban memiliki waktu untuk mengusir air dari jalur ban. Hindarilah manuver yang tiba-tiba, pengereman untuk berhenti bisa dilakukan dengan menutup gas sempurna agar tenaga mesin hilang secara normal dan dilanjutkan pengereman kombinasi depan dan belakang bersamaan.

"Sedikit lebih kuat yang depan, lalu penyaluran tenaga ke tuas rem harus bertahap dan pastikan mengarahkan kendaraan berhenti di tempat yang aman," imbuh Alfian.

Jika butuh menurunkan kecepatan tanpa berhenti total, maka cukup menggunakan rem belakang dengan tenaga untuk menekan atau menarik tuas dilakukan secara halus. Kondisi diatas harus memiliki ruang yang cukup sehingga lebih aman dengan selalu menjaga jarak dengan kendaraan di sekitarnya.

"Kedalaman alur ban akan membantu tugas ban mengalirkan air keluar dari jalurnya, pengecekan bisa secara langsung visual memanfaatkan TWI (Tread Wear Indicator) di ban," pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Benda di Rumah Wajib Dibersihkan Cegah Penyebaran Covid-19