Liputan6.com, Jakarta - Hyundai Motors memperkirakan produksi kendaraan akan pulih pada paruh pertama 2022. Hal tersebut, karena kekurangan chip semikonduktor secara global diperkirakan akan mulai teratasi secara bertahap mulai kuartal kedua.
"Normalisasi pasokan dan permintaan chip mobil diharapkan pada kuartal ketiga, ketika kapasitas perusahaan pembuat diperkirakan meningkat," ujar Wakil Presiden Eksekutif Hyundai, Seo Gang Hyun dilansir Automotive News, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga
Sementara itu, kekurangan masih akan berlanjut sepanjang kuartal pertama 2022 karena penyebaran varian omicorn.
Advertisement
Selain itu, akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan di Asia Tenggara yang juga mengakibatkan masalah sumber chip, dan berpengaruh terhadap penjualan Hyundai menjadi kurang dari 4 juta kendaraan yang ditargetkan pada 2021.
Hyundai dan afiliasinya Kia, bersama-sama di antara 10 pembuat mobil teratas dunia berdasarkan penjualan telah memperkirakan lonjakan 12,1 persen dalam penjualan global gabungan untuk 2022.
Setelah penjualan turun hampir 4 persen dari target 6,92 juta kendaraan tahun lalu karena masalah kekurangan chip.
Hyundai membukukan penurunan laba hampir 50 persen untuk kuartal yang berakhir Desember, jauh di bawah perkiraan analis, terutama karena pembayaran pajak perusahaan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hyundai Pimpin Pasar Mobil Listrik di Indonesia
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) saat ini memang cukup serius menggarap pasar kendaraan elektrifikasi di Tanah Air. Terbukti, jenama asal Korea Selatan ini, mampu menjadi pemimpin segmen mobil listrik baterai alias Battery Electric Vehicle (BEV).
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2021, model BEV Hyundai mendominasi penjualan ritel di segmen tersebut dengan 605 unit yang terjual dari total 693 transaksi ritel. Hal ini menjadikan Hyundai pemimpin pangsa pasar mobil listrik penuh sebesar 87,3 persen.
Hyundai Kona Electric memimpin segmen BEV dengan penjualan 366 unit atau 52,8 persen dari total penjualan ritel, disusul IONIQ Electric dengan 239 unit atau 34,5 persen. Pada 2020, Hyundai juga memimpin pangsa pasar BEV dengan total 124 unit yang terjual dari total 130 transaksi ritel.
SungJong Ha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia mengatakan, pihaknya menyambut baik antusiasme dan penerimaan pelanggan di Indonesia terhadap komitmen Hyundai dalam membangun mobilitas masa depan Tanah Air.
"Kami percaya bahwa pencapaian yang diterima oleh kedua model EV Hyundai tersebut tidak terlepas dari komitmen kami sebagai perusahaan otomotif yang berpusat pada pelanggan serta menghadirkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka," jelasnya.
Advertisement