Liputan6.com, Jakarta - Penjualan kendaraan roda empat di Thailand turun sebesar 17,2 persen pada Desember 2021, dan 4,2 persen secara keseluruhan. Penurunan penjualan di Negeri Gajah Putih ini, disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang belum berakhir, serta kris chip semikonduktor.
Berdasarkan laporan Federasi Industri Thailand (FTI) yang dilansir Paultan, Minggu (30/1/2022), total penjualan mobil di Thailand sebesar 759.119 unit. Sedangkan untuk Desember 2021, hanya terjual sebanyak 86.145 unit.
Baca Juga
Sementara itu, untuk target 2022, penjualan di Thailand pada 2022 ditargetkan meningkat hingga 12 persen atau sebesar 800 ribu hinggi 850 ribu unit.
Advertisement
Target optimistis ini, didukung denganpelonggaran pembatasan perjalanan, serta pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Menurut Juru Bicara Dicisi Industri Otomotif FTI, Surapong Paisitpattnapong.
Dengan catatan penjualan tersebut, pada 2021, Indonesia berhasil mengungguli Thailand, dengan total penjualan sebanyak 863.348 unit atau meningkat sebesar 49,3 persen dibanding periode sebelumnya atau 2020. Dari total penjualan, lima merek mobil asal Jepang masih mendominasi.
Dari segi ekspor, industri otomotif Thailand masih mengalami kenaikan yang signifikan pada Desember 2021, sebesar 48 persen. Bahkan, diprediksi ekspor Thailand pada 2022, bisa meningkat sebesar 4,3 persen menjadi satu juta unit.
Produksi Mobil Indonesia
Berdasarkan data Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), untuk produksi mobil Tanah Air hingga November 2021, sudah menembus angka 1.003.570 unit. Sedangkan ekspor CBU, sudah mencapai 267.224 unit dan sudah bergerak menuju recovery.
Peningkatan penjualan ini, tidak lepas dari kebijakan PPnBM-DTP. Pasalnya, sejak diberlakukan relaksasi tersebut, penjualan langsung meningkat tajam, dengan periode Maret hingga November 2021, mencapai angka 688.413 unit.
Advertisement