Sukses

Truk Listrik Berpotensi Berkembang di Indonesia, KTB Siapkan Divisi Khusus

Deputy Group Head of Product Strategy Group PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Bayu Aprizal menyebutkan, truk berpenggerak listrik berpotensi untuk berkembang di Indonesia pada masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Deputy Group Head of Product Strategy Group PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Bayu Aprizal menyebutkan, truk berpenggerak listrik berpotensi untuk berkembang di Indonesia pada masa depan.

Untuk itu Fuso berharap bisa mendapat masukan konkret dari para pengguna kendaraan niaga terkait efektivitas penggunaan truk listrik untuk armada bisnis.

"Kami akan bekerja sama dengan operator logistik menggunakan kendaraan listrik Fuso. Harapannya, kami bisa mendapatkan informasi untuk mengembangkan EV di pasar Indonesia," kata Bayu dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.

Bayu mengungkapkan per 1 Desember 2021 PT KTB telah membuat departemen khusus untuk mempelajari kendaraan listrik di Indonesia.

KTB akan mengadakan pembuktian konsep atau Proof of Concept di Indonesia untuk mempelajari kebutuhan pelanggan secara akurat.

Menurutnya, truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter sudah digunakan pada sejumlah negara. Namun, bukan berarti truk listrik ini langsung bisa dijual di Indonesia.

Sehingga, perlu beberapa tahap dalam mempelajari keinginan konsumen di Indonesia.

"Untuk membawa produk tersebut tergantung demand konsumen. Indonesia memiliki potensi untuk EV di masa depan, namun berkaitan juga dengan bagaimana strategi pemerintah serta infrastukturnya," kata dia.   

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

eCanter Tak Sekadar Ramah Lingkungan

Fuso eCanter merupakan truk listrik pertama dari Daimler Trucks--afiliasi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC).

eCanter diluncurkan pada 2017 untuk pasar global dan mulai diproduksi awal di pabrik Fuso di Tramagal (Portugal) dan Kawasaki (Jepang).

Selain ramah lingkungan, eCanter diklaim hemat biaya dan ekonomis bagi penggunanya.

Truk yang memiliki kapasitas muatan hingga 3,5 ton mengusung sistem penggerak listrik menggabungkan enam baterai lithium-ion bertegangan tinggi, masing-masing menyimpan 13,8 kilowatt per jam pada 420 volt.

Top speed eCanter bisa mencapai 80 km/jam. Dengan baterai berbobot sekitar 600 kilogram, memungkinkan jarak mengemudi lebih dari 100 km.

Sumber: Dream.co.id

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron