Sukses

Suzuki Tak Menyerah Bertarung di Segmen Mobil Kecil

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memutuskan untuk menghentikan penjualan Suzuki Karimun Wagon R untuk pasar domestik. Meski demikian, produksi tetap dilakukan untuk memenuhi pasar ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memutuskan untuk menghentikan penjualan Suzuki Karimun Wagon R untuk pasar domestik. Meski demikian, produksi tetap dilakukan untuk memenuhi pasar ekspor.

"Berhentikan produksi untuk yang domestik, yang ekspor masih produksi," jelas Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS, melalui pesan elektroniknya kepada Liputan6.com, Sabtu (20/11/2021).

Keputusan untuk tidak meniagakan Karimun Wagon R di dalam negeri memang cukup disayangkan mengingat LCGC merupakan salah satu pasar paling gemuk di Tanah Air.

Meski begitu, Suzuki pastinya sudah memikirkan dengan matang terkait keputusannya tersebut.

Lalu apakah Suzuki Karimun Wagon R benar-benar pensiun untuk pasar Indonesia? Head of 4Wheel Brand Development & Marketing Research PT SIS Harold Donnel, tidak sependapat dengan hal itu.

"Kalau dibilang pensiun mungkin enggak, tapi kembali lagi ke ketentuan peraturan pemerintah tentang LCGC dan LCEV seperti apa," terangnya saat ditemui pewarta di bilangan Cikini, Jakarta, belum lama ini.

Menurut Harold, pihaknya masih terus mendiskusikan peluang come back-nya Karimun ataupun menggantinya dengan model baru.

"Itu masih jadi subject to discuss, kami juga masih mengurus segala sesuatunya dengan pemerintahan yang pastinya harus comply dengan seluruh peraturannya di Indonesia. Apakah nanti kita masih melanjutkan si Karimun atau mungkin memasukan nama baru istilahnya," jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Penjualan Suzuki Ignis Stabil

Ia juga menyampaikan, membuat kendaraan kecil merupakan salah satu keahlian dari Suzuki. Oleh karenanya, Suzuki tidak akan menyerah dalam bertarung di segmen mobil kecil.

"Salah satu kemampuan Suzuki itu adalah memproduksi kendaraan kecil, satu yang bisa kami pastikan adalah kami tidak menyerah di segmen mobil-mobil kecil itu,"

"Cuma permasalahannya, momentumnya kapan kita bisa menghadirkan kendaraan seperti apa nih buat market Indonesia. Bukan cuma dari sisi teknologi tetapi lebih kepada compact dan value for money-nya,"

Meski tidak lagi bermain di segmen LCGC, Suzuki masih dapat menjangkau para konsumen LCGC lewat Ignis. Bahkan bisa dibilang, penjualan Suzuki Ignis lebih stabil ketimbang Karimun Wagon R sejak masih diniagakan di dalam negeri.

"Buat yang sekarang, ceruk pasar (LCGC) di harga Rp 140-180 juta itu bisa kita timpalin dengan Ignis. Kami masih maksimalkan Ignis terutama yang tipe GX untuk bisa masuk ke situ walaupun memang dengan beberapa insentif kita keluarin setiap bulannya," ujarnya.

"Kalau dari hasil penjualan sebenarnya Ignis masih bisa cover penjualan Karimun karena memang secara demand dari akhir tahun kemarin sampai awal tahun ini Ignis lumayan stabil bahkan ada kecenderungan naik dibandingkan tahun sebelumnya," tutup Harold.

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Video Terkini