Liputan6.com, Jakarta - Ninja H2 SX terbaru memiliki serangkaian sensor dari dua radar yang terpasang. Radar depan untuk memungkinkan kontrol jelajah adaptif dan peringatan tabrakan, dan di belakang menciptakan sistem pemantauan titik buta (blind spot).
Bosch menyumbangkan pengetahuannya ke perangkat ini. Dalam industri roda dua, teknologi ini juga diadopsi oleh pabrikan lain seperti Ducati, BMW dan KTM.
Baca Juga
Radar yang terpasang menawarkan kemampuan untuk "melihat" objek bahkan dalam gelap atau di cuaca buruk. Tapi ketidakmampuan mereka untuk merasakan warna, cahaya, dan detail permukaan bisa jadi sebuah masalah baru.
Advertisement
Maka itu Kawasaki coba kembangkan sistem bantuan pengendara lewat kamera untuk Ninja H2 SX generasi berikutnya.
Perusahaan telah mengajukan aplikasi paten sistem berbasis kamera yang diposisikan di bagian depan sepeda motor. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi bahwa teknologi itu bakal diproduksi dalam waktu dekat.
Dokumen yang tersiar hanya bagian dari teka-teki Kawasaki bila teknologi sistem kamera mulai dibutuhkan.
Dalam gambar paten yang tersiar, ada petunjuk kalau H2 SX terbaru dilengkapi dengan braket pemasangan kamera.
Dua tab di atas braket panel instrumen bertanda "53", digunakan untuk memberi platform bebas getaran untuk dipasang.
Dudukan itu sebenarnya sudah ada pada Kawasaki Ninja H2Â SX produksi 2022, boleh jadi sistem keamanan tambahan ini dijadikan sebuah opsi.
Tahun lalu, gambar ‘spyshot’ pertama dari Ninja H2 SX 2022 sudah menunjukkan prototipe dengan sistem kamera yang sama persis seperti dalam dokumen paten baru.Â
Di situ terlihat kamera yang dipasang tepat di belakang panel instrumen dan dibungkus dengan rapi.
Meski tidak ada pada model produksi awal, jelas bahwa kamera telah dibuat dan diuji, sehingga sangat mungkin bahwa versi spesifikasi tinggi H2 SX di masa depan akan dilengkapi dengan sistem ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Teknologi Mobil Modern
Paten Kawasaki menjelaskan beberapa kemungkinan yang diciptakan oleh teknologi ini. Meskipun berfokus pada titik pemasangan kamera dari pada elektronik, dokumen tersebut secara khusus mengatakan bahwa ia dapat terintegrasi dengan lampu depan.
Istilah paling sederhana, itu berarti bisa secara otomatis beralih dari lampu jauh ke lampu dekat untuk menghindari silau pengemudi dari lawan arah. Jangkauan lain dari sistem adaptif yang lebih kompleks termasuk fitur auto-dip yang biasa ditemukan pada mobil premium.
Utamanya dalam paten yang diajukan juga menyebut dapat membantu sistem mitigasi tabrakan yang disediakan radar. Bisa mengenali rintangan seperti kendaraan lain atau pejalan kaki dan secara otomatis mengerem untuk menghindarinya.
Meskipun sistem radar memiliki beberapa kemampuan ini, kamera menambahkan seluruh lapisan informasi tambahan.
Mitigasi tabrakan berbasis radar juga dapat mendeteksi ketika kendaraan di depan mulai melambat. Sistem berbasis kamera ini juga mungkin dapat mengenali lampu rem, dan memberi peringatan dini kedua yang berpotensi penting.
Keuntungan kecil dalam situasi seperti itu bisa menjadi perbedaan antara berhenti di jarak aman dan menabrak kendaraan di depan. Walau dokumen yang diajukan tidak merinci hal lain, setidaknya kamera kecil tambahan ini cukup berguna.
Inovasi ini memang diambil dari teknologi mobil modern. Kamera dapat memungkinkan bisa mengenali rambu jalan.
Misalnya seperti pengingat batas kecepatan, sehingga membiarkan sistem kendali jelajah adaptif memodulasi untuk bereaksi terhadap batas yang berubah. Alat itu juga dapat mengenali perbedaan antara sinyal lalu lintas merah dan hijau.
Paling ekstrem, ada pada Tesla Autopilot dengan perangkat keras yang disebut "Full Self-Driving". Menggunakan pengenalan objek yang canggih untuk membuat gambaran komputer tentang jalan di depan.
Mengingat pengembangan fitur keselamatan Kawasaki yang terdiri dari sistem radar dan kamera, tidak mengherankan jika kita dapat melihat teknologi itu diluncurkan buat model 2023.
Meskipun tampaknya platform Ninja H2 SX adalah kelinci percobaan pilihan Kawasaki, tidak dapat disangkal bahwa motor lain dalam daftar Team Green, seperti Versys juga dapat memanfaatkan tingkat teknologi keselamatan ini.
Sumber: Oto.com
Advertisement