Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang penggunaan kendaraan bensin atau internal combasition engine (ICE) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan IKN memang diprioritaskan dengan pengurangan kepadatan lalu lintas, dengan jarak tempuh dari satu titik ke titik lainnya menjadi singkat.
"Pertama, yang senang jalan kaki, silakan pindah ke ibu kota baru, yang senang sepeda juga pindahlah ke ibu kota baru. Kalau senang naik mobil, apalagi pake BBM fosil, jangan pindah ke ibu kota baru," ujar Jokowi, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Dengan pernyataan tersebut, ada kemungkinan mobil kepresidenan yang saat ini menggunakan Mercedes-Benz S600 Guard yang merupakan kendaraan dengan mesin bensin, diganti menjadi mobil listrik.
Advertisement
Lalu, apa tanggapan Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI)?
Head of Sales Operation and Product Managemen PT MBDI, Kariyanto Hardjoesoemarto menjelaskan, akan jadi sebuah kehormatan jika nantinya presiden memilih dan menggunakan mobil listrik dari pabrikan asal Jerman ini. Hal ini, tentu saja berpeluang terjadi, dengan menyodorkan mobil listrik EQS atau EQG.
"Karena memang sekarang menggunakan S-Class dan G-Class dan kebetulan kedua mobil ini akan ada versi elektriknya," ujar Kariyanto, di sela-sela peluncuran GLC Night Edition, beberapa waktu lalu.
Meluncur 2022
Sementara itu, Mercedes-Benz EQS sendiri memang direncakan untuk diluncurkan dan dijual resmi di Tanah Air pada 2022 ini. Sedangkan untuk EQG, akan dihadirkan di Indoneaia pada awal 2024 atau paling lambat 2025.
"pada prinsipnya, dari kami siap mendukung jika dibutuhkan dan nanti misalnya ada iquiry mengenai spesifikasi dengan senang haati kami akan memberikan asistensi kepada pihak yang terkait," pungkasnya.
Â
Advertisement