Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia modifikasi kendaraan, para modifikator ini tidak dibatasi hal-hal yang baku dalam melakukan perubahan tampilan mobil. Bahkan, pada industri modifikasi kerap kali mereka menampilkan mobil yang sudah mengalami perubahan tampilan secara menyeluruh.
Meski hal tersebut terbilang cukup ekstrem, namun sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Throtl Team berhasil melakukan modifikasi ciamik pada Nissan 350Z yang telah dipersenjatai dengan tambahan motor listrik milik Tesla.
Baca Juga
Berbekal ide gila yang mereka dapatkan, serta diimplementasikan dengan beberapa tahap pengerjaan, akhirnya Throtl Team berhasil melakukan swap engine dari yang semula mobil ini menggunakan mesin konvensional, lalu diganti dengan menggunakan motor listrik yang beras dari baterai sebagai sumber tenaga lewat komponen Tesla.
Advertisement
Dikutip dari Carscoops, Minggu (6/3/2022), meski mobil tersebut telah menyematkan motor listrik yang berfungsi untuk menggerakkan roda belakang, namun tuner tersebut tetap menambahkan beberapa parameter keamanan ke baterai dan pemrograman motor agar modifikasi dapat berjalan dengan lancar.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan, setelah beberapa perubahan yang mereka lakukan akhirnya berhasil mendongkrak tenaga menjadi 550 tk. Jika dibandingkan dengan tenaga yang dihasilkan dari mesin aslinya saja, kekuatannya masih di bawah yang mereka dapatkan.
Dengan tenaga yang jauh lebih buas, maka Nissan 350Z ini dapat dengan mudah melakukan akselerasi di awal. Di samping itu, dengan penggunaan baterai tersebut juga membuat mobil ini menghasilkan suara yang lebih lembut.
Setelah melakukan banyak percobaan, maka oada video yang dipublikasi melalui akun Youtube mereka, para punggawa Throtl terlihat begitu antusias melihat keberhasilannya tersebut.
Tidak semata-mata hanya melakukan engine swap, tetapi mereka juga telah menambah aspek keselamatan dalam modifikasi tersebut dengan membuat booster rem menjadi lebih berfungsi dengan baik.
Tesla Incar Produksi 1 Juta unit di Cina
Tesla berencana membangun pabrik baru di Shanghai, Cina. Sebuah laporan mengatakan, bahwa pabrik baru akan berada di zona perdagangan bebas Lingang, dekat dengan Gigafactory 3 yang sudah ada.
Pabrik Tesla di Cina, merupakan fasilitas di luar Amerika Serikat, dan satu-satunya dimiliki oleh pihak asing di Negeri Tirai Bambu.
Dilansir Reuters, Senin (28/2/2022), Tesla mengincar kapasitas tahunan hingga dua juta unit di Shanghai setelah ekspansi tersebut. Namun, South China Morning Post mengatakan, kemungkinan tersebut akan menjadi jangka panjang dan kapasitas langsung kemungkinan besar akan digandakan menjadi setidaknya satu juta unit mobil listrik per tahun.
Meskipun begitu, Tesla Cina masih menolak berkomentar terkait hal tesebut.
Tesla Cina mengatakan, bulan lalu bahwa telah mengirimkan 484.130 unit kendaraan pada 2021. Jumlah tersebut, lebih dari setengah total penjualan global perusahaan sebesar 936 ribu unit.
Sedangkan di Cina, Tesla menjual 321 ribu kendaraan Model 3 dan Model Y pada 2021, lebih dari dua kali lipat angka 2020. Sekitar 160 ribu Tesla buatan Shanghai lainnya, diekspor ke pasar seperti Jerman dan Jepang.
Advertisement