Liputan6.com, Jakarta - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), resmi merilis model Canter dan Fighter berteknologi Euro4. Kedua model truk ini, mengadopsi mesin 4V21 untuk Canter dan mesin 6M60 untuk Fighter X dengan teknologi Common Rail dapat menghasilkan tenaga mesin yang maksimal, torsi yang lebih tinggi di range RPM yang lebih panjang sehingga performanya lebih optimal.
Sudah mengadopsi standar Euro4, para pemilik kendaraan komersial asal Jepang ini, diharapkan menggunakan bahan bakar atau solar yang berkualitas dan juga sudah berstandar Euro4.
Sales & Marketing Director PT KTB, Duljatmonbo menjelaskan, Canter dan Fighter X memiliki tiga komponen penting yang menjadikan model ini berstandar Euro4, yaitu mesin common rail injeksi, katalis diesel oksidasi, dan exhaust gas recirculation.
Advertisement
Dengan spesifikasi tersebut, bahan bakar yang direkomendasikan yang memiliki cetane number (CN) di angka 51. Jadi, jika solar yang digunakan tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, maka akan memengaruhi garasi.
"Garansi mesin dua tahun atau 50 ribu kilometer, menyangkut itu (BBM) jika pemilik memakai fuel Euro4 di pasar, maka garansi tidak akan hangus atau berlaku," jelas pria yang akrab disapa Momon, di BSD, Jumat (25/3/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyebaran bahan bakar
Lalu, terkait dengan penyebaran bahan bakar di Indonesia yang belum merata, dan masih ada yang memiliki kualitas buruk, bagaimana dengan pemilik truk Euro4 yang menggunakan bahan bakar tidak sesuai rekomendasi pabrikan?
"Kalau pakai non Euro4, kita lihat kasusnya. Karena situasi seperti apa kita tidak tahu. Akibat bahan bakar tidak ada di lokasi atau disengaja," pungkasnya.
Advertisement