Liputan6.com, Jakarta - Mobil penumpang berjenis MPV seperti Toyota Innova dirancang untuk membawa penumpang dan barang di dalam kabin. Hanya saja, MPV sejuta umat ini terkadang mambawa muatan layaknya pikap.
Kondisi seperti itu tercermin dalam video unggahan akun TikTok @iqbalwahyudi82 pada 2 hari lalu. Sebuah Innova model lama dipakai mengangkut barang hingga menggunung.
Baca Juga
Innova Jadi Pikap
Advertisement
Pemilik akun bernama Iqbal Wahyudi memerlihatkan Innova berwarna silver yang sedang muat barang. Ada 2 pria yang meletakkan karung-karung besar di atas MPV tersebut.
Parahnya lagi karung-karung tersebut ditumpuk tiga baris. Alhasil dimensi Innova menjadi lebih tinggi dan sangat membahayakan.
Setelah proses muat barang selesai, karung-karung tadi ditutupi dengan terpal berwarna oranye dan hijau. Innova tersebut pun sudah siap mengantar barang-barang tadi ke tempat tujuan.
Komentar Netizen
Video yang telah disukai lebih dari 7 ribu kali ini mendapatkan beragam komentar netizen. Banyak dari mereka yang merasa geram dengan pemilik Innova tersebut.
"nanti laka bilang ny hari apes ga ad di kalender. hebat," jelas Agam Agam2823
"mereng bang muatan nya gak susah nyeimbangin stir nya," komentar aristo gouw
"mohon maaf numpang nanya, ada pasal nya atau nggak kalo bawa barang di atap mobil pake roofrack/roofbox," tulis Vickry Wirawan
"maaf bang pilar masing-masing mobil punya batasan maksimum beban barang.dan itu terlalu tinggi walaupun ringan aerodinamis akan kacau potensi limbung," jelas Herman Ludwig
Sumber: Otosia
Sumber video: https://www.tiktok.com/@iqbalwahyudi82/video/7084401423663762715?is_copy_url=1&is_from_webapp=v1
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemenhub: Bus Pariwisata Dilarang Disewakan untuk Mudik Lebaran!
Kementerian Perhubungan terus melakukan pengetatan regulasi dalam pelaksanaan mudik lebaran 2022. Salah satu yang ditekankan adalah ketentuan penggunaan bus.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengaku, dari hasil temuannya, mulai maraknya tawaran mudik dari para penyelenggara mudik dengan menggunakan bus pariwisata.
“Sekarang marak ajakan mudik dengan menggunakan panitia atau EO ini sudah saya cermati mudah-mudahan dari operator atau ORGANDA akan ada komitmen untuk memberantasnya karena merugikan bus-bus lainnya juga yang sudah legal. Kalau bus pariwisata untuk dipakai untuk disewa mudik juga tidak boleh, ini saya tegaskan," kata Budi dalam keterangannya, Minggu (10/4/2022).
Ketegasan ini dilakukan demi melindungi para PO Bus sebagai penyelenggara utama mudik lebaran. Selain itu, juga menghindarkan masyarakat dari bus-bus pariwisata yang tak layak jalan.
Dirjen Budi menyampaikan bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sebelumnya telah mengingatkan operator harus siap dan bersedia menginvestasikan untuk maintenance operasional.
“Bisa saja terjadi kalau tiba-tiba langsung digunakan (setelah lama vakum) nanti ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik entah itu rem atau mesin. Pengemudi juga harus dipastikan yang terampil, perlu peran serta dari operator untuk memastikan hal ini. Kesiapan bisnis harus diiringi faktor keselamatan, aman, dan nyaman,” jabar Dirjen Budi.
Advertisement