Liputan6.com, Jakarta - Tesla tengah bersiap untuk melanjutkan produksi mobil listriknya di pabrik Shanghai, Senin (18/4/2022), setelah penghentian produksi selama tiga pekan. Keputusan tersebut, diambil setelah menerima lampu hijau dari otoritas setempat, terkait kondisi kasus Covid-19.
Disitat dari Reuters, pabrik Tesla di Shanghai berada di distrik Pudong, sebelah timur Sungai Huangpu, telah berhenti produksi sejak 28 Maret 2022, setelah kota tersebut memutuskan untuk lockdown untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19 yang kemudian diterapkan di seluruh kota.
Baca Juga
Rencana untuk melanjutkan produksi mendapat restu dari otoritas setempat tetapi masih dapat berubah tergantung situasi epidemi yang berkembang di kota tersebut.
Advertisement
Sementara itu, sumber yang menolak disebutkan namanya menyebutkan, pembuat mobil listrik asal Amerika Serikat ini berencana untuk memulai dengan satu shift dan secara bertahap akan meningkat.
Sementara itu, Tesla dan pemerintah Shanghai juga tidak segera menanggapi permintaan komentar, terkait rencana tersebut.
Penghentian terbaru adalah yang terpanjang sejak pabrik memulai produksi pada akhir 2019 dan telah menyebabkan hilangnya produksi lebih dari 50.000 unit. Data tesebut, menurut perhitungan berdasarkan rencana output internal yang dilihat oleh Reuters.
Namun, produksi yang sedang berlangsung di pabrik dapat dipengaruhi oleh kesulitan dalam pengadaan suku cadang mobil, karena logistik di kota dan daerah sekitarnya masih terganggu karena pembatasan akibat Covid-19 di Cina.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjualan Mobil Tesla di Cina Terus Meroket
Sebagai pabrikan mobil listrik terbesar di dunia, Tesla, terus mencetak angka penjualan yang gemilang. Salah satu pencapaian yang diraih perusahaan asal Amerika Serikat ini adalah hampir melipatgandakan penjualan mobil listrik mereka di Cina.
Hal ini berdasarkan data penjualan yang dirilis oleh China Passenger Car Association (CPCA) berdasarkan periode Maret 2022. Dari total penjualan mobil listrik tersebut, mereka mencatat hasil di luar dugaan.
Pabrik Tesla di Shanghai ini memang telah difokuskan oleh perusahaan untuk menjadi basis produksi dalam memenuhi kebutuhan konsumen domestik. Tetapi, mereka juga tetap melayani kebutuhan ekspor namun dalam jumlah yang sedikit.
Melalui data yang dirilis, Tesla, sukses menjual sebanyak 65.814 unit atau hampir mencetak peningkatan ganda dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara pada Maret 2021, mereka hanya mengemas 35.478 unit. Di mana untuk performa ekspor yang dihasilkan, mereka hanya melaporkan sebanyak 60 unit kendaraan saja.
Bicara mengenai kapasitas produksinya, pabrik pertama Tesla di luar Amerika Setikat ini mampu memproduksi 450.000 unit. Tetapi, mereka berhasil melampaui target tersebut karena sepanjang 2021 lalu, mereka sukses memproduksi 484.130 unit kendaraan. Total tersebut, sudah mewakili 51,7 oersen dari total produksi Tesla dengan jumlah produksi 936.000 kendaraan.
Jika dibandingkan dengan dua bulan terakhir pada 2022, penjualan selama Januari hanya mecetak 59.845 unit dan Februari sebanyak 56.615 unit. Dengan begitu, secara kumulatif penjualan Tesla di Cina pada awal tahun sudah mencapai 182.274 unit.
Â
Advertisement