Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia bisa kembali pulang ke kampung halaman setelah diizinkan oleh pemerintah. Namun, PT Astra Honda Motor (AHM) tahun ini belum mengadakan program Mudik Balik Bareng Honda (MBBH) pada mudik Lebaran 2022.
Meskipun demikian, PT AHM tetap memberikan dukungan agar mudik Lebaran 2022 berjalan lancar bagi pengguna kendaraan umum maupun pribadi. " Kita melihat euforia mudik Lebaran di tahun ini sangat tinggi. Bahkan bisa jadi melebihi tahun sebelum pandemi melanda, tentunya kami support pemerintah," ungkap Thomas Wijaya selaku Direktur Marketing AHM.Â
Baca Juga
PTÂ AHM pada awal April 2022 mengadakan program vaccine booster untuk masyarakat di beberapa jaringan yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang. " Apapun kendaraan yang digunakan nantinya, kami berikan vaccine booster atau vaksin ketiga untuk masyarakat. Harapan kami yang mudik kesehatan tetap terjaga saat bertemu keluarga di kampung halaman," sambung Thomas.Â
Advertisement
Untuk pengguna motor Honda yang berencana mudik menggunakan sepeda motor, AHM mengimbau konsumen datang ke bengkel resmi terdekat untuk mengecek kendaraan kesayangannya agar aman dan nyaman saat di perjalanan nanti.
Setelah itu, AHM juga mengadakan program safety riding, mengedukasi pemudik akan pentingnya berkendara secara aman dan kondisi tubuh sehat. " Dalam arti kesehatan pemudik dipastikan baik, kondisi motor ideal, dan perlengkapan sepeda motor lengkap. Kita lakukan edukasi safety riding dan mengingatkan agar berkendara sesuai ketentuan dan regulasi, " lanjut Thomas.
AHM juga menyediakan sejumlah dukungan untuk pemudik dengan menyediakan posko di jalur mudik yang memungkinkan konsumen untuk melakukan pengecekan motor serta beristirahat. "Kita punya Balai Santai Honda Honda Ahass siaga di beberapa lokasi. Kami lakukan untuk support masyarakat dari Sumatera sampai Bali. Kami juga siagakan ratusan Astra Honda Care, " pungkas Thomas.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hati-Hati, Fenomena Microsleep dan Highway Hypnosis Bakal Mengintai Selama Mudik Lebaran 2022
Menyambut musim mudik Lebaran 2022, masyarakat begitu antusias lantaran sudah diperbolehkan pulang kampung oleh pemerintah meski dengan berbagai syarat protokol kesehatan.
Di tengah euforia tersebut, Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultan Indonesia, berpesan bahwa ada dua hal yang harus diantisipasi oleh pemudik yang menggunakan mobil dan melintas di jalan tol.
Dalam bincangnya bersama Liputan6, Sony, menjelaskan dua bahaya yang siap mengintai pemudik adalah microsleep dan highway hypnosis.
"Ketika kita mengemudi sudah dibatasin, itu kecepatan mobil kan seperti disandera, 90 sampai 100 kpj. Dengan 100 kpj saja kadang sudah dapat surat cinta (tilang -red). Nah begitu tersandera, itu akan terkena dua masalah, yaitu microsleep sama highway hypnosis. Itu ngeri banget dampaknya, dan potensi kecelakaannya besar banget," buka Sony, kepada Liputan6.
Dengan adanya pembatasan kecepatan yang diberlakukan akan menekan kecelakaan di jalan, tetapi potensi bahaya tersebut juga tetap ada dan siap menghantui para pemudik ini.
Oleh karena itu, untuk memberikan antisipasi terkait dua fenomena tadi, ia menyarankan agar pengemudi yang melakukan mudik harus benar-benar disiplin dalam beristirahat secara maksimal di tempat peristirahatan.
"Bukan berarti kecepatan rendah terus mereka aman, tapi ada potensi itu. Jadi gimana siasatinya? Dia harus disiplin komitmen untuk istirahat rutin. Bayangin kalau di jalan tol, kecepatan 80 kpj dan 90 kpj, itu membosankan," tambahnya.
Sementara itu, Sony, juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan highway hipnotize tersebut. Ini adalah sebuah fenomena yang membuat pengemudi terasa dihipnotis oleh skema perjalanan mudik yang menjenuhkan.
"Highway hypnosis itu adalah ketika orang dibatasin kecepatannya, dia akan lama-lama jenuh dengan gambaran jalan tol yang itu-itu saja. Pager, rata, kadang-kadang menyilaukan, dan dia terhipnotis. Potensi yang paling besar adalah nabrak belakang, itu kenapa banyak sekali mobil nabrak buntut bus atau kendaraan lain di depan," pungkas Sony.
Advertisement