Liputan6.com, Jakarta - Tesla sebagai produsen mobil listrik asal Amerika Setikat, perlu lebih bersabar untuk memasuki pasar otomotif India. Hingga kini, perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini, masih belum mendapat restu dari pemerintah India.
Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, beberapa wilayah sudah bisa menikmati teknologi terkini dari mobil listrik melalui keunggulan yang diberikan Tesla. Salah satu contohnya adalah Cina dan Indonesia.
Baca Juga
Meski di Indonesia mobil listrik ini masuk melalui keran importir umum, namun, kebijakan yang dilakukan dapat dipenuhi secara penuh oleh Tesla, agar bisa 'menjajah' pasar otomotif Tanah Air.
Advertisement
Adapun permasalahan utama yang membuat Tesla belum bisa melenggang di India, dikarenakan ada beberapa regulasi yang tidak bisa dipenuhi oleh Tesla. Mengutip dari Autoblog, Tesla, kabarnya masih terkendala dengan skema pajak mobil listrik yang diberlakukan di India.
Tidak hanya itu, pemerintah India, melalui petingginya juga berharap jika Tesla masuk ke India, mereka harus mendirikan pusat perakitan di India. Sehingga, untuk komoditi yang bakal mereka pasarkan di India, tidak diimpor dari Amerika Serikat atau Cina.
"Tesla telah menetapkan tenggat waktu 1 Februari, hari di mana India mengumumkan anggarannya dan mengumumkan perubahan pajak, untuk melihat apakah lobinya membuahkan hasil," kata sumber yang mengetahui rencana perusahaan itu kepada Reuters.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tertarik dengan Nikel Indonesia, Tim Tesla Bakal Tinjau Morowali
Rencana kerjasama Tesla dan Indonesia, terkait potensi nikel untuk bahan baku baterai mobil listrik terus berlanjut. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan CEO Tesla, Elon Musk, dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, beberapa waktu ke depan.
Namun, pihak Istana menyebut hingga kini masih diatur waktu serta tempat yang cocok untuk pertemuan orang nomor satu di republik ini, dan juga orang terkaya di dunia tersebut.
"Pertemuan dengan Elon Musk masih diatur waktunya yang tepat apakah di (Washington) D.C atau Space X," jelas kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya telah mempersiapkan pertemuan antara bos Tesla, Elon Musk dengan Presiden Jokowi.
Advertisement