Sukses

Waspada, Bensin Oplosan Bisa Berdampak Buruk untuk Sepeda Motor

Bagi pemilik sepeda motor, masih cukup banyak yang membeli bahan bakar di tempat eceran

Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak pemilik sepeda motor yang membeli bahan bakar di tempat eceran. Alasannya, jarak rumah dengan SPBU yang jauh, terhindar dari antrean, atau bensin yang sudah terlanjut habis.

Namun, membeli bensin di eceran tidak lepas dari berbagai risiko. Biasanya, harga bensin eceran selalu lebih mahal dibandingkan dengan bensin yang dijual di SPBU. Selain itu, ada juga potensi kerusakan dan memengaruhi performa kendaraan.

Berikut, dampak terhadap sepeda motor ketika menggunakan bensin eceran yang dioplos dilansir Astra Motor:

Mesin Jadi Makin Berisik

Akibat yang pertama kali muncul di mesin karena menggunakan bensin oplosan, adalah suara mesin motor yang jadi lebih berisik dari biasanya.

Mengapa demikian? Alasannya karena mesin motor terdapat banyak kerak akibat sering menggunakan bensin oplosan.

Bensin oplosan yang komposisinya tidak sesuai dengan spesifikasi mesin akan memunculkan banyak kerak di piston, kepala silinder, dan sekeliling payung klep. Adanya kerak ini akan menimbulkan knocking di mesin motor. Knocking di mesin motor inilah yang akan membuat suara mesin motor menjadi lebih berisik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Performa Sepeda Motor Jadi Makin Loyo

Selain suara mesin yang makin berisik, performa mesin motor juga bisa jadi makin loyo, karena menggunakan bensin oplosan. Hal ini lagi-lagi dikarenakan banyaknya kerak atau endapan yang ada di mesin motor. Bahkan, tidak cuma makin loyo, tapi motor bisa juga tiba-tiba mogok.

Kondisi seperti ini pun bisa membuat pembakaran bahan bakar motor semakin boros. Akibatnya, uang yang keluar dari kantong pun semakin banyak.

Tidak cuma itu, lama kelamaan mesin motor juga bisa rusak karena terlalu banyak kerak menempel di mesin motor. Alhasil, motor sering keluar masuk bengkel bahkan bisa turun mesin juga.