Liputan6.com, Jakarta - Zhejiang Geely meluncurkan sembilan satelit ke orbit rendah bumi, Kamis (2/6/2022). Hal tersebut, untuk membangun jaringan satelit untuk navigasi kendaraan otonom atau tanpa supir.
Satelit GeeSAT-1 yang dirancang dan diproduksi sendiri oleh Geely, diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi barat Daya Sichuan. Geely juga berharap, 63 lainnya berada di orbit, pada 2025 dan akhirnya berencana untuk memiliki konstelasi 240.
Baca Juga
Dengan peluncuran tersebut, Geely menjadi pembuat mobil besar kedua yang memiliki bisnis luar angkasa. Pertama, adalah SpaceX, yang dimiliki oleh Tesla Inc, yang sudah memiliki lebih dari 2.000 satelit di orbit untuk jaringan Starlink yang menawarkan layanan internet komersial.
Advertisement
Sementara SpaceX menggunakan roket sendiri untuk meluncurkan satelitnya, Geely menggunakan roket Long March 2C yang dikembangkan dan dioperasikan oleh entitas milik negara Cina.
Selain memberikan dukungan posisi presisi tinggi untuk mobil self-driving, Geely mengatakan jaringannya juga akan melayani fungsi komersial lainnya seperti menyediakan layanan komunikasi di Asian Games pada September.
Satelit memiliki umur operasi lima tahun dan akan hancur di atmosfer bumi tanpa meninggalkan puing-puing, tulis perusahaan dalam pernyataan resmi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Satelit di Cina
Sebagai informasi, jaringan satelit Cina didominasi oleh militer. Tetapi, pemerintah mulai mengizinkan investasi swasta di industri luar angkasa negara tersebut pada 2014.
Sejak itu, perusahaan komersial, dengan beberapa didukung oleh pemerintah daerah, telah memasuki sektor tersebut, dengan mayoritas berfokus pada pembuatan satelit dan sisanya mencoba membangun kendaraan peluncuran kecil termasuk roket yang dapat digunakan kembali.
Dalam rencana lima tahun terbarunya untuk 2021 sampai 2025, Beijing telah menyerukan jaringan satelit terintegrasi untuk komunikasi, penginderaan jauh, dan navigasi. Cina saat ini memiliki lebih dari 400 satelit yang ditempatkan di luar angkasa, termasuk satelit yang dimiliki secara komersial, menurut media pemerintah.
Â
Advertisement