Sukses

Proyek Hypercar Mercedes-AMG One Rampung, Tenaganya Buas Banget

Proyek hypercar AMG One garapan Mercedes-AMG akhirnya rampung sejak diperkenalkan pada 2017. Produksi Mercedes-AMG One harus tertunda beberapa tahun, salah satunya karena situasi pandemi COVID-19 yang mendunia.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek hypercar AMG One garapan Mercedes-AMG akhirnya rampung sejak diperkenalkan pada 2017. Produksi Mercedes-AMG One harus tertunda beberapa tahun, salah satunya karena situasi pandemi COVID-19 yang mendunia.

Selain itu, rumitnya aplikasi mesin yang sama seperti mobil F1 mereka ke mobil jalan raya juga membutuhkan riset dan pengembangan yang tidak sebentar.

Bisa dibilang ini adalah mobil pertama di dunia yang diproduksi dan dipasarkan dengan mesin benar-benar sama dengan F1.

Hypercar pertama dari AMG ini pertama kali diperkenalkan pada Frankfurt Motor Show 2017, dengan nama Project One. Bukan hanya mesin, AMG One juga membawa aerodinamika canggih dan cerdas, yang bisa menyesuaikan kondisi dan kebutuhan berkendara termasuk di sirkuit. Wujudnya identik dengan gaya prototipe mobil balap endurance.

Mesin V6 1.6 liter turbo hybrid dari tim Mercedes-AMG Petronas diadopsi langsung ke AMG One dengan sejumlah penyesuaian. Mesin bakarnya sendiri menghasilkan tenaga 574 hp, untuk menggerakkan roda belakang dan didukung turbocharger elektrik.

Hanya mesin ini saja bisa berteriak sampai 11.000 rpm. Angka yang impresif untuk sebuah mesin di bawah 2.000 cc.

Powertrain hybrid AMG One mengandalkan empat buah motor listrik, yang terdiri satu unit di crankshaft, satu unit terintegrasi turbo, dan dua unit menggerakkan roda depan.

Secara total, kombinasi mesin dan motor listriknya menghasilkan tenaga sampai 1.049 hp, sementara torsinya belum diumumkan. Adanya asistensi elektrik di turbo memungkinkan torsi lebih tinggi di putaran rendah, berasal dari baterai 8,4 kWh.

Fitur lain yang diadopsi ke mobil ini dari F1 adalah aktivasi pit lane limiter dan DRS (Drag Reduction System). Pit lane limiter pada dasarnya hanya pembatas kecepatan yang dipakai saat mobil berada di jalur pit sirkuit.

Sementara DRS merupakan aerodinamika aktif yang berperan mengurangi tingkat downforce saat dibutuhkan, demi meraih top speed lebih tinggi. Manajemen energi juga bisa dilakukan saat menggeber AMG One. Mode elektrik bisa dimanfaatkan untuk melaju sejauh 18,1 km tanpa bensin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Fitur Canggih Lainnya

Aerodinamika aktif yang hadir di fender depan dan sayap belakang bisa diatur posisinya dengan tiga opsi yaitu Highway, Track, dan Race DRS. Sementara mode brutal untuk berkendara tersedia pilihan Race Safe dan Race.

Di mode tertinggi, suspensi akan turun 35 mm di depan dan 30 mm di belakang, sementara sirip fender dan sayap belakang terbuka untuk hasilkan handling dan downforce optimal.

Tampilan keseluruhannya masih cenderung sama seperti versi konsep dan pra-produksi. Namun Mercedes melakukan ubahan pada velgnya yang kini berdesain 10 palang dan diberikan cover serat karbon, untuk mengurangi hambatan udara di sekitar roda. Tampilan eksotisnya diwakili oleh pintu butterfly, air scoop besar di atas kokpit dan sirip hiu di atas kap mesin.

Pengemudi dan penumpang tidak bisa mengubah posisi jok di dalam, karena sudah dimaksimalkan demi titik gravitasi terbaik. Namun pengemudi masih bisa mengubah posisi setir dan pedal box secara elektrik.

Bentuk setirnya mirip mobil F1, dijejali banyak tombol untuk berbagai fungsi. Dua layar digital 10 inci menghiasi dashboard untuk panel instrumen dan sistem infotainment.

Hanya 275 unit AMG One akan diproduksi dan semuanya sudah laku terjual di seluruh dunia. Mobil pesaing bagi Aston Martin Valkyrie dan Gordon Murray T.50 ini akan debut publik saat Goodwood Festival of Speed 2022, bulan ini. Produksi dan pengiriman kepada konsumen akan dimulai pada semester kedua tahun ini.

Sumber: Oto.com