Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan motor listrik di pasar Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Banyak merek yang mulai menghadirkan berbagai model ramah lingkungannya, termasuk pabrikan besar yang sudah mulai studi terkait motor listrik di Tanah Air.
Menanggapi perkembangan motor listrik yang sudah cukup masif, salah satu komunitas pengguna motor gede alias moge, Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) menyambut baik hal tersebut.
Baca Juga
"Motor listrik itu biaya operasional lebih murah. Mudah-mudahan, harganya juga akan lebih murah. Kalau begitu, kita bisa tukar motor lama kita dengan motor baru (listrik)," ujar Husdi Karyono, Sekretaris Jenderal HDCI di Jakarta, belum lama ini.
Advertisement
Lanjut Husdi, pihaknya juga siap untuk mendukung pemerintah terkait penghematan energi dan penurunan emisi gas buang dengan menggunakan motor listrik.
Terlebih, jika nantinya saat perjalanan jarak jauh atau touring dengan motor listrik, bisa dengan mudah melakukan pengecasan baterai.
"Saat jarak jauh, susah cari SPBU di jalan, dan carjer baterai motor listrik gampang, seperti pengisian handphone akan sangat gampang sekali," pungkasnya.
Sementara itu, terkait motor listrik dari Harley-Davidson, merek ikonik asal Amerika Serikat ini juga sudah mulai melakukan pengembangan roda dua ramah lingkungan tersebut.
Dengan merek LiveWire, sebagai bagain terpisah dari Harley Davidson, terus melakukan kerjasama, salah satunya dengan Kymco.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Motor listrik harley-Davidson
Harley-Davidson dan produsen skuter asal Taiwan itu bakal menjadi mitra strategis untuk menggarap merek sepeda motor listrik, LiveWire.
Setelah melepas LiveWire sebagai merek terpisah pada Juli 2021, motor gede (moge) legendaris asal Amerika Serikat ini mencari partner di New York Stock Exchange (NYSE) bersama dengan perusahaan akuisisi AEA-Bridges Impact Corp (ABIC).
Harley-Davidson bermaksud agar LiveWire memanfaatkan keahlian teknik, jejak manufaktur, distribusi, infrastruktur rantai pasokan, dan kemampuan logistik global Kymco. Kemitraan ini menghabiskan investasi US$ 100 juta dari HD dan Kymco dan dibiayai ABIC sebesar US$ 400 juta.
Selain itu, Harley-Davidson akan mempertahankan ekuitas sebesar 74 persen, dengan ABIC memiliki 17 persen dan Kymco serta pendiri ABIC masing-masing memiliki saham 4 persen.
Namun, kemitraan ini menunggu persetujuan pemegang saham ABIC, pencatatan tersebut diharapkan memiliki nilai ekuitas US$ 2,31 miliar dengan nilai perusahaan US$ 1,77 miliar.
Advertisement