Sukses

Spek Mercedes-AMG One Terlalu Tinggi untuk Pasar Amerika Serikat

Untuk pasar Amerika Serikat, Mercedes-AMG One tidak bisa dirilis lantaran satu dan lain hal yang berbenturan dengan regulasi di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Mercedes-AMG One menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu oleh penggemar brand asal Jerman, Mercedes-Benz. Bentuknya yang begitu ciamik, membuat banyak car enthusiast ingin meminangnya.

Akan tetapi, untuk pasar Amerika Serikat hypercar ini tidak bisa dirilis lantaran satu dan lain hal yang berbenturan dengan regulasi di negara tersebut.

Mengutip wawancara Carscoops dengan pentinggi Mercedes, ia menjelaskan bahwa mobil dengan mesin V6 berkubikasi 1.6 liter dan dapat memproduksi tenaga hingga 1.049 tk tidak bisa dirilis di negara tersebut.

"AMG-ONE dikembangkan dengan satu tujuan - transfer teknologi langsung dari unit penggerak Mercedes-AMG Petronas Formula 1 E PERFORMANCE pemenang Kejuaraan Dunia - dirancang untuk jalan raya. Adaptasi unit penggerak Formula 1 yang lengkap di mobil jalanan belum pernah terjadi sebelumnya," tulis pernyataan Mercedes.

Adapun alasan yang membuat perusahaan tidak bisa merilis model ini di Negeri Paman Sam adalah dikarenakan spesifikasi yang harus diturunkan, sehingga hal ini membuat mobil tersebut tidak dapat menghasilkan kinerja yang maksimal.

"Kami telah menyimpulkan bahwa memenuhi jalan raya di Amerika Serikat akan secara signifikan mengurangi kinerja dan karakter mengemudinya secara keseluruhan. Kami telah mengambil keputusan strategis untuk menawarkan mobil ini untuk penggunaan jalan raya di Eropa, yang memenuhi peraturan yang berlaku," tambah keterangan dari Mercedes.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Dua Komponen Utama yang Bikin Mobil Hybrid Suzuki Irit Bahan Bakar

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) siap menghadirkan mobil ramah lingkungan terbaru dengan teknologi yang disebut Suzuki Smart Hybrid. Dengan mobil hybrid ini, pabrikan berlambang 'S' tersebut berkomitmen membantu pengendara menghemat konsumsi bahan bakar, dan tentunya menurunkan emisi gas buang.

Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS mengatakan, Suzuki berkomitmen dalam mendukung upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan hidup.

"Teknologi Suzuki Smart Hybrid bermanfaat dalam menghemat konsumsi bahan bakar, terutama di kota-kota besar yang identik dengan kemacetan," ujar Donny belum lama ini.

Teknologi Smart Hybrid ini dilengkapi dengan dua komponen terbaru sebagai pendamping mesin pembakaran internal, yaitu Integrated Stater Generator (ISG) dan Lithium-ion battery.

"Konsumen bisa merasakan peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar yang cukup signifikan," tegas Donny.

Daya listrik pada Lithium-ion battery Suzuki Smart Hybrid dapat terisi secara otomatis melalui regenerative deceleration, pada saat perlambatan kecepatan daya disimpan ke dalam li-ion battery.

Hal ini tentunya akan memudahkan konsumen dalam mengisi ulang daya karena tidak perlu pergi ke stasiun pengisian kendaraan listrik.

Sejumlah keuntungan lain akan dirasakan konsumen. Pengalaman berkendara semakin lengkap dengan kehadiran beragam fitur dan teknologi baru yang mengoptimalkan kinerja kendaraan, dan salah satunya adalah fitur Auto Start-Stop yang bekerja di kondisi kemacetan.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas