Sukses

Ikut Aturan Pemerintah, Daimler Resmi Luncurkan Mercedes-Benz Axor Euro 4

Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DVCI) resmi meluncurkan Mercedes-Benz Axor Euro 4. Kendaraan terbaru ini hadir untuk mendukung regulasi pemerintah dalam penerapan standar emisi Euro 4 di mesin diesel.

Liputan6.com, Tangerang- Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DVCI) resmi meluncurkan Mercedes-Benz Axor Euro 4. Kendaraan terbaru ini hadir untuk mendukung regulasi pemerintah dalam penerapan standar emisi Euro 4 di mesin diesel.

Naeem Hassim, General Manager Daimler Commercial Vehicles Indonesia, mengungkapkan peluncuran ini merupakan bentuk dukungan Daimler Truck untuk pemerintah Indonesia. "Kami senang dapat berkontribusi dalam babak baru era transportasi kendaraan niaga di Indonesia yang lebih ramah lingkungan," jelas Naeem, di sela-sela peluncuran Mercedes-Benz Axor Euro 4, di ICE, BSD Tangerang, Selasa (7/6/2022).

Mercedes-Benz Axor Euro 4 dirancang dengan mesin OM 906 LA yang telah terbukti tangguh dengan dilengkapi teknologi selective catalytic reduction (SCR) dan ZPD Pump. Dengan kombinasi dua teknologi tersebut, Daimler mengklaim Mercedes-Benz Axor 4 ini akan memberikan waktu operasi yang tinggi dengan interval perawatan yang lebih panjang hingga 50 ribu km.

Selain itu, tentu saja efisiensi bahan bakar yang lebih bersih, berkat teknologi SCR. Selain menurunkan emisi gas buang, teknologi ini juga memiliki keunggulan seperti respons mesin terhadap pedal gas yang lebih baik, mesin lebih awet karena berkurangnya risiko deposit karbon dalam mesin, dan meminimalkan risiko bahan bakar kualitas buruk.

Sebagai informasi, model yang meluncur terdiri dari model mining, yaitu Mercedes-Benz Axor 1623C (4x2), 2528C, dan 258CH. Sedangkan logistik Merceds-Benz Axor 1623R, 252BR, dan 252BR.

Tractor Head, Mercedes-Benz Axor 4028T dan 4928T. Dan juga ditambah dengan dua tipe terbaru, yaitu Mercedes-Benz Axor 2528 CX dan 4023T.

Harganya, line-up Mercedes-Benz Axor Euro 4 ini dilepas dengan harga antara Rp800 sampai Rp1 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Mercedes-Benz Recall Hampir 1 Juta Mobil di Seluruh Dunia

Mercedes-Benz mengumumkan akan segera menarik kembali atau recall hampir satu juta kendaraan model lama di seluruh dunia. Penarikan kembali dilakukan karena masalah potensial terkait dengan sistem pengereman.

Otoritas transportasi federal Jerman (KBA) mengatakan, penarikan tersebut mempengaruhi mobil yang dibuat antara tahun 2004 hingga 2015 dari seri SUV ML dan GL, serta minivan mewah R-Class.

Menurut KBA, sebanyak 993.407 kendaraan ditarik di seluruh dunia, termasuk sekitar 70.000 unit di Jerman.

“Korosi pada booster rem dalam kasus terburuk dapat menyebabkan koneksi antara pedal rem dan sistem pengereman terputus. Akibatnya, rem servis bisa berhenti berfungsi,” kata KBA, dikutip dari The Guardian, Minggu (5/6/2022).

Mercedes-Benz mengonfirmasi atas penarikan itu dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP. Menurut perusahaan langkah tersebut diambil berdasarkan "analisis laporan terisolasi untuk kendaraan tertentu".

"Dalam kasus korosi yang sangat parah yang jarang terjadi, mungkin saja manuver pengereman yang sangat kuat atau keras menyebabkan kerusakan mekanis pada booster rem, di mana koneksi antara pedal rem dan sistem rem akan gagal," kata Mercedes.

"Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, tidak mungkin memperlambat kendaraan melalui rem servis. Dengan demikian, risiko kecelakaan atau cedera akan meningkat," tambah perusahaan itu.

Perusahaan mengatakan langkah penarikan tersebut akan dilakukan sesegera mungkin dan menghubungi pemilik kendaraan yang berpotensi terkena dampak.

“Proses penarikan akan melibatkan pemeriksaan kendaraan yang berpotensi terkena dampak dan tergantung pada hasil pemeriksaan, mengganti suku cadang jika diperlukan. Sampai pemeriksaan dilakukan, kami meminta pelanggan untuk tidak mengemudikan kendaraan mereka,” kata perusahaan yang berbasis di Stuttgart itu.