Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bakal merilis mobil baru pada 10 Juni 2022. Kemungkinan besar, model tersebut adalah all new Suzuki Ertiga Smart Hybrid.
Platform Suzuki Smart Hybrid sendiri sudah diperkenalkan kepada publik di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020 yang lalu. Keuntungan yang ditawarkan dari teknologi tersebut adalah efisiensi bahan bakar serta mampu menekan emisi gas buang.
Baca Juga
Menurut Strategic Planning Department Head PT SIS, Joshi Prasetya, biaya operasional alias perawatan pada mobil yang bakal disuntikan SSH akan sama saja. Artinya jika nanti Ertiga yang bakal dijejali mesin hybrid, konsumen tak perlu khawatir adanya biaya perawatan yang lebih mahal.
Advertisement
"Untuk perawatan hampir sama, justru kita tidak mengaplikasikan suatu teknologi yang kemudian terlalu jumping. Karena sasaran awalnya adalah teknologi atau kendaraan yang populer di masyarakat, masuk ke segmen yang dari harga bisa dibeli oleh masyarakat," kata Joshi, belum lama ini.Â
Joshi melanjutkan, tak lama lagi Suzuki bakal memperkenalkan produk elektifikasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Meski belum mengamini Ertiga hybrid yang bakal dilahirkan, namun dirinya memastikan produk yang dipilih adalah model yang populer dan cocok dijadikan kendaraan commuter.
"Kemudian jenis kendaraannya yang memang dibutuhkan, sehingga teknologi Smart Hybrid ini cocok dengan kendaraan sehari-hari. Secara karakteristik Suzuki itu memang bisa dibilang kendaraan yang dipakai untuk sehari-hari atau kendaraan pertama dan identitas ini yang tidak ingin kami hilangkan," pungkasnya.
Bila menilik konstruksi Suzuki Smart Hybrid di IIMS, setidaknya ada 2 komponen pembeda dengan mobil Suzuki tanpa SSH. Pertama adalah penyematan Integrated Smart Hybrid (SSH) yang menggantikan fungsi alternator konvensional dan pengaplikasian baterai Lithium-Ion berkapasitas 12V 6A.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mekanisme Kerja ISG
Bicara mekanisme kerjanya ISG akan aktif ketika mobil diajak berakselerasi dan saat momentum itu ISG akan menyalurkan bantuan tenaga kepada mesin untuk meringankan beban putaran enjin. Alhasil mobil bisa mendapatkan pasokan tenaga yang diperlukan dengan lebih cepat.
Kemudian ketika pengendara melakukan deselerasi atau pengurangan kecepatan dengan menggunakan rem, secara otomatis ISG bakal mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang kemudian disimpan dalam komponen baterai Lithium-Ion.
Fitur ISG pada mobil Suzuki nanti juga mendukung fitur Auto Start Stop yang bakal mematikan mesin mobil secara otomatis ketika berhenti. Cara kerjanya identik dengan Idling Stop System yang mana tujuannya untuk mengurangi konsumsi BBM.
Namun tenang saja ketika mesin mati semua perangkat elektronik dan fitur dalam kabin mobil akan tetap menyala. Dan untuk melaju kembali cukup mengangkat tuas rem, jelas ini sangat membantu ketika mobil diajak di situasi lalu lintas stop and go.
Komponen ISG dan baterai Lithium Ion bukan masuk kategori onderdil fast moving. Jadi menurut Joshi, nantinya akan ada garansi khusus yang diberikan kepada konsumen. Strategi ini adalah upaya memberikan kenyamanan dan kepercayaan lebih kepada para pelanggan.
"Kalau untuk generator masih sama (ISG). Untuk baterai ada garansi 5 tahun atau 100 ribu km. Jadi saya pikir tidak ada tambahan biaya, kita juga enggak mau menjual suatu produk kemudian menjadikan harga lebih tinggi atau biaya perawatan jadi besar," jelasnya.
Jadi kita tunggu saja kejutan apa yang akan dihadirkan oleh Suzuki Indonesia. Jika benar Low MPV Ertiga, maka menjadikannya sebagai mobil keluarga berbanderol terjangkau pertama yang menggunakan teknologi hybrid di pasar Indonesia.
Sumber: Oto.com
Advertisement