Sukses

Jangan Sampai Salah, Ini 5 Tips Modifikasi Motor untuk Pemula

Modifikasi motor menjadi salah satu cara pemilik untuk mengubah tampilan kendaraan kesayangannya

Liputan6.com, Jakarta - Modifikasi motor menjadi salah satu cara pemilik untuk mengubah tampilan kendaraan kesayangannya. Namun, jangan sampai apa yang salah diubah atau diganti, justru membuat roda dua menjadi lebih jelek atau norak.

Berikut, disitat dari laman resmi Astra Motor, tips modifikasi motor untuk pemula:

1. Velg Variasi

Salah satu bagian motor yang paling umum untuk dimodifikasi adalah pelek. Sesuaikan pelek variasi dengan tampilan dan ukuran yang ingin digunakan.

Hal ini akan membuat tampilan motormu menjadi lebih gahar dan pastinya enak dilihat.

2. Knalpot Modifikasi

Jika ingin mengganti knalpot, ada baiknya memperhatikan kualitasnya. Knalpot berkualitas akan menghasilkan suara yang halus, dan jenis tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik, dan menaikkan torsi motor sehingga tidak mengganggu performa.

3. Memasang Windshield

Modifikasi lainnya untuk menambah tampilan motor lebih gaya adalah dengan memasang windshield. Aksesori ini selain memberikan kesan retro, dan juga berfungsi untuk meminimalisir tekanan angin dari depan.

4. Mengganti Jok Motor

Mengganti jok motor adalah pilihan lain dari modifikasi. Anda bisa melakukan kustom jok sesuai dengan keinginan atau tertarik dengan tema tertentu.

5. Stiker Bodi Motor

Jika ingin tampilan motor tampak berubah secara signifikan, bisa mencoba mengganti stiker bodi motor.

Hanya dengan stickering atau painting, efeknya sudah bisa mengubah penampilan secara drastis tampilan motor kesayangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kelebihan dan Kekurangan Memakai Air Suspension

Dalam hal modifikasi mobil, gaya ceper masih cukup banyak peminatnya. Dengan posisi mobil yang rendah bahkan nyaris menyentuh aspal membuat tampilannya jadi lebih sporty.

Pengadopsian air suspension atau suspensi udara bisa menjadi solusi agar mobil ceper tidak kerepotan bumper tergerus aspal. Komponen tersebut dapat meninggikan dan menurunkan mobil sesuai kebutuhan masing-masing.

Perbedaannya dengan per konvensional, air suspension dapat mengubah ketinggian mobil tanpa perlu membongkar kaki-kaki. Sedangkan per konvensional harus disetel secara manual dengan tangan.

Tidak heran jika air suspension tergolong canggih dan rumit. Tentunya proses pemasangan tidak semudah per konvensional.

Menurut halaman resmi Suzuki Indonesia, menggunakan air suspension mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.

Keuntungan 

Air suspension punya beberapa kelebihan. Pertama, penampilan mobil makin keren dan sesuai yang diinginkan. Berkat air suspension, mobil bisa sangat rendah hingga menyentuh tanah.

Selain itu air suspension menawarkan kemudahan dalam pengaturan ketinggian mobil. Suspensi model ini bisa menentukan ketinggian mobil tanpa perlu membongkar kaki-kaki.

Apalagi beberapa varian bisa dikendalikan melalui smartphone atau perangkat lunak di mobil.

Jadi tidak perlu khawatir saat menghadapi jalan berlubang, mobil tinggal dinaikkan saja ground clearance-nya.

Terakhir alat itu juga bisa diatur menurut kebutuhan masing-masing pemilik. Bagi yang mengincar gaya, mobil bisa diceperkan.

Sedangkan untuk kenyamanan berkendara, tekanan angin di dalamnya bisa di-setting supaya mobil bisa menyerap guncangan dengan baik.

Kekurangan

Meski air suspension memberikan banyak keuntungan, tidak bisa dipungkiri bahwa alat tersebut mempunyai kekurangan.

Salah satunya adalah perawatan. Air suspension terdiri dari beberapa komponen seperti tabung udara, kompresor, selang, yang berkaitan satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian itu terkena masalah, biaya perbaikannya cukup tinggi.

Selain itu setelannya harus benar. Pada bagian coilover-nya terdapat setelan rebound, damping, dan spring rate. Apabila setingan tidak benar, bisa menyebabkan kerusakan fatal.

Terakhir, air suspension juga lebih berat dibandingkan per konvensional. Hasilnya performa mobil berkurang dan konsumsi BBM meningkat.

Sumber: Otosia.com