Liputan6.com, Jakarta - Sistem pengereman merupakan salah satu komponen vital pada kendaraan bermotor. Oleh karenanya, kondisi sistem pengereman harus diperiksa secara berkala agar berfungsi dan bekerja secara optimal.
Nah, salah satu komponen yang berperan penting pada sistem pengereman adalah kampas rem. Fungsinya untuk memperlambat dan menghentikan putaran roda agar sepeda motor bisa berhenti dengan sempurna.
Namun performa kampas rem dapat berkurang akibat panas yang dihasilkan dari gaya gesek saat pengereman. Jika hal itu terus terjadi maka bisa menyebakan rem blong dan berisiko terjadi kecelakaan.
Advertisement
"tidak hanya berpotensi mengganggu kinerja sistem pengereman, kampas rem yang habis atau aus juga bisa merusak cakram atau dinding drum pada rem tromol sehingga biaya perawatan yang harus dikeluarkan jadi lebih besar," terang Ade Rohman, Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).
Oleh karena itu, pemilik kendaraan wajib untuk melakukan pemeriksaan dan mengganti kampas rem yang habis atau aus. Berikut tipsnya:
1. Pada Sistem Rem Tromol
Sistem kerja rem tromol, maka kondisinya bisa diketahui dengan cara menekan pedal rem. Jika indikator keausan bertepatan atau melewati tanda keausan, menunjukan kampas rem sudah harus diganti.
Periksa kondisi kampas rem dan diameter dalam drum brake dari roda sepeda motor
2. Pada Sistem Rem Cakram
Untuk sistem rem hidrolik atau lebih dikenal dengan nama rem cakram, indikator keausan dapat dilhat dari permukaan kampas di kaliper rem.
Periksa kondisi indikator keausan, jika kampas rem sudah menunjukan tanda aus, gantilah kampas rem dengan yang baru
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Saat Ganti Kampas Rem Baru
Saat melakukan penggantian kampas rem dengan yang baru, kadang sistem pengereman motor terasa kurang pakem.
Saat kita menemukan kondisi seperti ini tidak perlu khawatir, ini biasa terjadi apalagi jika kondisi piringan cakram atau tromolnya sudah mengalami keausan.
Dengan adanya keausan pada permukaan piringan cakram atau tromol ini menyebabkan permukaan kampas rem tidak sepenuhnya menekan piringan cakram atau tromol, sehingga pengereman menjadi terasa kurang pakem atau maksimal.
Jika keausan piringan atau tromol masih dalam batas wajar, umumnya pengereman akan terasa lebih pakem seiring dengan seringnya pemakaian atau saat permukaan kampas rem sudah menyesuaikan dengan permukaan piringan cakram atau tromolnya.
Advertisement