Liputan6.com, Jakarta - Aki menghasilkan energi dari reaksi kimia dengan salah satu output-nya yang berupa gas Hidrogen. Zat tersebut mempunyai sifat mudah terbakar ketika dekat dengan titik api. Maka ketika hal tersebut terjadi, menjadi suatu kelaziman jika terjadi ledakan.
"Yang penting kita perlu mengetahui terlebih dulu dimana saja kemungkinan titik api berada dalam komponen aki maupun kemungkinan titik api lainnya pada area mesin, sehingga kita bisa antisipasi pencegahannya," buka Akhmad Sandhipatria, Quality Assurance Department Head Astra Otoparts.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan adanya titik maupun percikan api, baik itu faktor internal ataupun faktor eksternal aki mobil yang terpasang. Faktor internal yang menjadi pemicu percikan api diantaranya adalah sentuhan antar plat.
Advertisement
"Seiring pemakaian, larutan asam semakin berkurang dan plat tidak lagi terendam sehingga menyebabkan plat melengkung. Maka ketika kunci start diputar, permintaan tenaga listrik dalam jumlah besar untuk menggerakkan motor starter dapat menyebabkan plat bengkok menjadi lentur dan kemungkinan akan bersentuhan dengan plat lain sehingga menimbulkan percikan api," terang Atmahadi Widodo, Technical Support Department Head PT GS Battery,
Contohnya, faktor eksternal pada ledakan aki saat menyalakan mesin mobil terjadi ketika kutub-kutub aki dan kabel kotor.
Kotoran itu menghambat jalannya arus listrik dan bisa menimbulkan loncatan bunga api. Karena itu mengecek dan membersihkan aki secara teratur dapat menghindari hal tersebut terjadi.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Salah Kaprah Jumper
Ia juga mengingatkan jumper yang salah. Kebiasan men-jumper yang kurang tepat juga berisiko. Kebanyakan pengendara salah kaprah dengan memasang kabel jumper ke aki yang bagus, kemudian menyambungkan ke aki yang lemah.
"Hal ini bisa menyebabkan timbulnya percikan api. Maka, biasakan untuk memasang kabel jumper pada aki yang lemah terlebih dahulu, sebelum disambungkan ke aki yang bagus," imbuhnya.
Lebih jauh dijelaskan, penyebab yang lainnya adalah tersumbatnya lubang vent plug battery, dimana lubang tersebut bertindak sebagai safety valve saat tekanan di dalam aki meningkat karena terbentuknya uap air atau gas hidrogen-oksigen sebagai akibat proses hidrolisis air ketika proses charging berlangsung.
"Jika terjadi kondisi kotor di vent plug, maka potensi tersumbatnya vent plug akan semakin besar," jelasnya.
Kebiasan memeriksa aki secara rutin juga akan sangat mempengaruhi usia pakai dan kinerja aki. Karena itu dianjurkan untuk rajin mengecek, seperti memerika kebocoran elektrolit, korosi konektor, keretakan pada tutup atau kotak aki dan kerenggangan pada komponen aki.
"Jangan lupa juga untuk membersihkan kutub-kutub aki," tutup Atmahadi.
Sumber: Otosia.com
Advertisement