Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) baru-baru ini menggelar touring perdana new Honda ADV160 yang diikuti 20 jurnalis dari berbagai media massa nasional. Touring ini terbagi dalam dua batch dengan rute Jakarta - Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa dan Rabu (19-20 Juli 2022).
Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM mengatakan, touring ini menjadi ajang pembuktian, bahwa skutik urban explorer terbaru ini mampu menjawab kebutuhan konsumen akan kendaraan yang tangguh digunakan untuk menjelajah dengan kenyamanan maksimal.
"New Honda ADV160 hadir untuk mewujudkan mimpi konsumen akan sepeda motor penjelajah. Touring ini membuktikan New ADV160 mampu menjadi partner berkendara yang paling tepat untuk mengeksplorasi berbagai destinasi baru ditemani kecanggihan dan fitur barunya," terangnya.
Advertisement
Dalam touring ini, Liputan6.com masuk dalam batch kedua dan melakoni perjalanan mulai dari Alinson Sunset Hills di Puncak Bogor menuju AHM Pulogadung, Jakarta Timur, dengan total jarak tempuh 125,5 kilometer.
Kontur jalan yang dilalui sangat beragam, mulai dari aspal mulus, hingga off-road ringan. Tak cuma itu, rombongan juga melalui jalanan berliku dan naik turun khas daerah pegunungan. Lalu seperti apa impresinya?
Sebelum jauh membahas handling dan performa skutik anyar ini, kami akan membahas sedikit terkait apa-apa saja pembaruan pada ADV160.
Pertama dari desainnya. Sekilas, tampilan ADV160 tak jauh berbeda dari pendahulunya. Hanya saja cover bodi depan sedikit membesar sehingga memberikan kesan lebih kekar. Bagian sayap bodi juga berubah sedikit, pun demikian dengan desain bodi samping belakang yang dibuat lebih besar.
Sektor buritan tak banyak berubah, lampu belakang skutik adventure ini masih mengadopsi model lampu LED dengan siluet X dan lampu sein yang terpisah.
Â
Windshield model baru ini juga mengalami penyegaran. Ukurannya kini lebih tinggi sekitar 75mm dengan dua tingkat ketinggian. Cara pengaturan ketinggiannya masih sama dengan pendahulunya, yakni tinggal tarik dua knop di sisi kanan-kiri windshield dan geser ke atas atau ke bawah.
Panel meter juga berubah. Tampilannya sedikit mirip dengan Honda ADV350 yang mana memiliki informasi RPM di sisi kiri.
Informasi yang disajikan terbilang lengkap, di antaranya speedometer, jam, fuel meter, trip A, trip B, suhu mesin, suhu sekitar, konsumsi BBM, konsumsi BBM real time, dan tambahan pengaturan on off fitur kontrol traksi atau HSTC (Honda Selectable Torque Control).
Terkait HSTC, peranti ini berfungsi mencegah terjadinya ban selip saat melewati jalan yang basah atau licin, sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara.
Fitur ini mendeteksi putaran roda depan dan belakang melalui sensor yang disematkan pada kedua roda tersebut. Bila tak ingin menggunakannya, pengendara bisa mematikan fungsi tersebut pada tombol di depan setang.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fitur Lain
ADV160 memiliki kompartemen penyimpanan di sisi kiri yang berfungsi untuk menyimpan sekaligus pengisian daya baterai gawai dengan model USB Port tipe A sehingga tak lagi membutuhkan adapter charger.
Tapi sayangnya, ukurannya kecil. Botol air mineral 600ml saja tidak bisa disimpan dengan sempurna. Namun untuk smartphone dengan ukuran 6 inci dapat tersimpan dengan aman.
Revisi juga merambah hingga bagasi. Volume AHM mengklaim volume bagasi menjadi 30 liter atau membengkak 2 liter dari model sebelumnya. Layout dan ukuran bagasi di ADV 150 sanggup menampung 1 buah helm ukuran half face dan bisa dimaksimalkan membawa jas hujan, sarung tangan, jaket, atau barang berdimensi kecil di bagian belakangnya.
Kembali ke jalannya touring. Sebelum memulai perjalanan, seperti biasa kami selalu "berkenalan" dengan tunggangan. Mencoba memahami secara singkat karakter motor ini.
Â
Disebutkan, ADV160 memiliki tinggi jok lebih rendah dibanding ADV150, dari 795mm menjadi 780mm. Alhasil, kami yang memiliki tinggi badan 175cm tak kesulitan menapakkan kedua kaki ke permukaan.
Untuk busa jok sepertinya tak berubah, agak kaku, namun pada ADV160 menggunakan pelapis jok yang lebih baik. Ya, kulit jok yang digunakan tidak licin sehingga bokong tidak gampang selip atau merosot. Selain tinggi dan lekukan busa jok, desain jahitan di sisi samping, depan, hingga ke belakang juga berubah.
Setang kemudi juga direvisi. Posisinya jadi sedikit lebih rendah lantaran menggunakan raiser setang ukurannya lebih pendek.
Dengan kombinasi jok dan setang yang lebih rendah, ADV160 tetap menawarkan posisi berkendara yang nyaman dan tidak membuat tangan cepat capek saat berkendara jarak jauh.
Â
Advertisement
Mesin Bertenaga dan Suspensi Mumpuni
Hal yang paling menarik dari motor ini adalah pengadopsian mesin eSP+ 160cc 4 katup yang sanggup melontarkan daya 15,8 Tk pada putaran 8.500 rpm dan torsi puncak 14,7 Nm pada 6.500 rpm.
Mesin baru ini cukup bertanaga melahap tanjakan-tanjakan di jalur Puncak, Bogor. Tenaga cukup mengisi di setiap putarannya. Saat menjumpai jalanan macet, mesin baru ini cukup asyik buat stop and go karena tergolong responsif.
Untuk konsumsi bahan bakarnya begitu irit. Berdasarkan angka yang muncul pada panel meter mencapai 51,1 km/liter dengan total jarak tempuh 125,5 km.
Â
Soal peredam kejut, ADV160 mengandalkan suspensi teleskopik di depan dan twin subtank di belakang. Suspensi depan mampu bekerja dengan sangat baik meredam guncangan, terutama saat melewati jalan off-road ringan di wilayah Jalan Puncak 2 via jalur Curug Cipamingkis yang aspalnya cenderung kurang baik.
Namun menurut kami, bantingan suspensi belakangnya lumayan keras saat melibas jalanan keriting. Tapi kondisi ini justru menjadi kelebihan terutama saat motor diajak bermanuver. Motor terasa begitu stabil ketika menikung.
Sisi positif lainnya dari ADV160 menurut kami adalah sistem pengeremannya. Tuas rem cukup empuk dan sistem pengereman mampu bekerja dengan baik dalam mengurangi laju kendaraan. Nah, cukup menggoda bukan.
Untuk diketahui, ADV160 tersedia dalam 2 varian, yakni CBS yang dibanderol Rp 36 juta, dan ABS Rp 39,25 juta OTR Jakarta.
Jika tertarik dengan skutik anyar ini harus bersabar karena waktu tunggunya mencapai satu (1) bulan lantaran produksi AHM tengah terkendala lantaran gangguan pasokan pada chip semikonduktor.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS