Sukses

Kia Terpaksa Recall Sorento, Penyebabnya Terkait Ban Serep

Mobil yang keluar dari jalur produksi memang tidak lepas dari risiko terkena recall atau penarikan kembali. Kali ini, Kia, harus melakukan recall untuk 8 unit yang sudah dipasarkan tersebut karena masalah sepele.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil yang keluar dari jalur produksi memang tidak lepas dari risiko terkena recall atau penarikan kembali. Kali ini, Kia, harus melakukan recall untuk 8 unit yang sudah dipasarkan tersebut karena masalah sepele.

Seperti dilansir Carscoops, delapan unit SUV Kia yang terdiri dari Sorento dan Telluride harus ditarik dari pasaran karena ada kesalahan penyematan ban serep. Dalam laporan tersebut, dijelaskan bahwa ban serep yang disematkan tersebut memiliki ukuran yang salah dan bukan standar yang telah ditetapkan.

Dari beberapa unit tersebut, pabrikan menjelaskan unit yang ditarik ini terdiri dari 5 Kia Sorento dan 3 unit Tellurides. Adapun model yang terindikasi ini adalah model yang diproduksi di pabrik Kia di Georgia, dengan rentang waktu 28 Maret sampai 13 Juni 2022.

Melalui dokumen yang diterbitkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), hal ini terungkap lantaran ada pekerja yang salah memasukkan ban serep tersebut saat di jalur perakitan.

Berdasarkan SOP perusahaan, harusnya ban serep yang dimasukkan ke bagasi Kia Sorento memiliki ukuran 17 inci. Sedangkan untuk Kia Telluride, ban serep yang seharusnya disematkan adalah ban dengan ukuran 18 inci.

Namun, NHTSA tidak menjelaskan secara terperinci terkait ukuran yang salah tersebut. Sebagai dampaknya, dijelaskan pula apabila penggunaan ban tidak sesuai dengan ukurannya maka akan memengaruhi kinerja dari fitur ABS dan traction control yang telah disematkan pada mobil tersebut sehingga dapat berpotensi kecelakaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

ABC Mulai Produksi dan Jual Baterai Lithium-Ion untuk Kendaraan Listrik

Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin bergerak agresif. Berbagai pabrikan mobil ataupun motor, sudah mulai berinvestasi, untuk meluncurkan atau bahkan melakukan produksi model ramah lingkungan terbarunya di pasar Tanah Air.

Begitu juga dengan industri pendukungnya, seperti baterai. Salah satunya, adalah PT International Chemical Industry, sebagai produsen baterai ABC, yang sudah mulai melakukan produksi dan menjual baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik.

"Perencanaan pabrik kami sudah dari 2018, dan mulai pembangunan pabrik sel lithium-ion pada 2020. Namun, karena pandemi, harus ditahan yang harusnya selesai pada 2021, akhirnya selesai dan mulai produksi pada 2022," ujar Fastiana Indriyani, Administrasi Marketing PT International Chemichal Industri (ABC Battery), saat ditemui Liputan6.com, di booth PEVS 2022, Senin (25/7/2022).

Lanjutnya, untuk penjualan sel baterai lithium-ion ABC ini sendiri, sudah dilakukan untuk produsen motor listrik Katalis Kemudian, ada juga untuk salah satu merek bus listrik di Indonesia, yang memang belum bisa disebutkan, karena memang belum launching.

"Untuk target produksi baterai lithium-ion kita itu, sekitar 30 ribu pcs atau cell per hari," tegas wanita yang akrab disapa Ana ini.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS