Liputan6.com, Jakarta - EV Smart Mobility – Joint Project yang merupakan proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi mulai beroperasi di Bali, Rabu (28/7/2022). Proyek ini diinisiasi oleh lima agen pemegang merek (APM) otomotif - Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu, dan Toyota.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, ini menunjukkan semua pihak konsisten dengan apa yang menjadi visi misi Presiden yaitu pembangunan berkelanjutan dan hemat energi.
"Kita tahu bahwa perubahan iklim begitu dahsyat tentu kita ada inisiatif-inisiatif untuk melawan perubahan iklim itu. Presiden telah mengeluarkan suatu PP untuk mempercepat kendaraan listrik," terang Menteri Budi.
Advertisement
Seperti diketahui, sejumlah kendaraan listrik akan digunakan sebagai alat transportasi tamu undangan presidensi KTT G20 di Bali. Untuk mengenalkan kendaraan elektrifikasi lebih luas kepada masyarakat, dan menjelang KTT G20 akan digelar suatu pameran.
"Oktober atau November nanti kami akan melakukan pameran di sini (Bali)," ujarnya.
Tak cuma itu Menteri Budi juga menyebut, bus listrik yang digunakan selama KTT G20 juga akan dioperasikan di sejumlah kota.
"G20 merupakan momen untuk kita ekspos (kendaraan listrik) tetapi bukan itu saja melainkan setelah itu kita harus melakukan loncatan yang lebih tinggi dengan jumlah yang lebih banyak," katanya.
"Sebagai bukti bahwa bus listrik yang akan kita pamerkan atau digunakan saat G20 sebanyak 30 unit, langsung digunakan sebagai bus kota di Bandung dan Surabaya, berikutnya baru Bali," sambung Menteri Budi.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, regulasi fiskal akan dilakukan secara intensif bahkan regulasi untuk membangun di Indonesia sudah dilakukan pemerintah.
"Kami sediakan Batang sebagai suatu tempat yang menggambarkan EV merupakan prioritas dari Indonesia," tutur Menteri Budi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Respons Gubernur Bali
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster turut mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan kelima pabrikan otomotif untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik khususnya di Pulau Dewata.
"Saya sangat gembira dengan adanya inisiatif yang dilakukan oleh industri karena ini melakukan secara nyata dalam menjalankan visi pembangunan Bali menuju 'Bali arah Baru' khususnya dalam bidang energi bersih," jelas Koster.
"Dalam kaitan energi bersih ini, saya telah mengeluarkan kebijakan dengan peraturan gubernur pertama adalah Pergub Bali No. 45 tahun 2019 tentang Penggunaan Energi Bersih dari Hulu Sampai Hilir. Kemudian Pergub No. 48 tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai," tambah Koster.
Menurutnya, kebijakan terkait energi bersih ini dibutuhkan di Bali untuk menciptakan alam yang bersih, kemudian hidup juga akan lebih sehat, lebih efisien dan akan membawa ekosistem baru bagi tatanan kehidupan di provinsi Bali sekaligus juga meningkatkan citra pariwisata.
"Saya sebagai Gubernur akan terus mendorong upaya ini, setelah pandemi kami akan endorse lagi agar masyarakat khususnya anak-anak milenial lebih cinta pada penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang lebih sehat, ramah lingkungan dan juga lebih efisien," pungkasnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement