Liputan6.com, Jakarta - Executive Vice President of Sales Toyota Motor North America (TMNA), Jack Hollis mengatakan tidak ada cukup permintaan konsumen untuk adopsi massal kendaraan listrik di Amerika Serikat. Hal tersebut, diungkapkan selama webinar yang diselenggarakan Asosiasi Pers Otomotif, ditulis Minggu (28/8/2022).
Jack mencatat bahwa kendaraan listrik baterai masih terlalu mahal, dan infrastruktur pengisian daya belum siap untuk diadopsi secara massal.
Baca Juga
"Saya rasa pasar belum siap," kata Hollis. "Saya kira infrastrukturnya belum siap, dan bahkan jika Anda siap untuk membelinya, jika Anda mampu membelinya, harganya masih terlalu tinggi," tambahnyanya lagi seperti disitat dari Carscoops.
Advertisement
Sementara itu, Toyota sendiri telah masuk ke pasar mobil listrik baterai dengan bZ4X, serta sejumlah model yang akan diluncurkan di masa mendatang.
Angka penjualan mobil baru di Negeri Paman Sam sendiri, terungkap bahwa kendaraan listrik menyumbang 5,2 persen dari total pasar pada paruh pertama 2022. Jumlah tersebut, meningkat dari hanya 2,5 persen pada 2021.
Selanjutnya, pemerintah Joe Biden memiliki target kendaraan listrik mampu menyumbang 50 persen dari total pasar pada 2030.
Target Penjualan EV
Menanggapai target tersebut, Hollis tidak berpikir ini bisa dicapai. Pasalnya, sejak memperkenalkan model hibrida ke pasar 25 tahun lalu, jenis kendaraan ramah lingkungan ini hanya menyumbang kurang dari 10 persen terhadap penjualan kendaraan baru di Amerika Serikat, dikutip dari laporan Forbes.
“Butuh waktu 25 tahun untuk mencapai kurang dari 10 persen (pangsa pasar) untuk hibrida yang terjangkau, yang dilakukan dengan sumber daya yang tersedia,” jelasnya.
Advertisement