Liputan6.com, Jakarta - Keunggulan mobil listrik tidak hanya sebatas lebih efisien dibanding mobil bensin. Mobil listrik pun bisa memiliki performa tinggi yang dibuktikan dalam artikel "Porsche Indonesia Ajak Konsumen Pacu Adrenalin di Sirkuit Formula E".
Selain itu, dua berita menarik lainnya adalah "Mobil 1.400cc ke Atas Bakal Dilarang Tenggak Pertalite, Begini Tanggapan Pabrikan" dan "BBM Makin Mahal, Ini Pilihan Buat yang Mau Beralih ke Mobil Listrik". Berikut rangkumannya.
Baca Juga
1. Porsche Indonesia Ajak Konsumen Pacu Adrenalin di Sirkuit Formula E
Advertisement
Porsche Indonesia menggelar Porsche E-Performance Day pada Jumat (2/9/2022) di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.Â
Pihak Porsche Indonesia membawa beberapa model kendaraan untuk digunakan taxi drive melahap sirkuit di Utara Jakarta tersebut. Terdapat model Taycan Turbo, Cayenne e-Hybrid, Panamera e-Hybrid dan Macan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Mobil 1.400cc ke Atas Bakal Dilarang Tenggak Pertalite, Begini Tanggapan Pabrikan
Selain menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, jenis Pertalite dan Solar, pemerintah juga mewacanakan pembatasan kendaraan yang boleh mengisi BBM bersubsidi. Nantinya, pembatasan ini akan didasarkan dari kapasitas mesin, yaitu 1.400cc ke atas.
Pemerintah pun perlu merevisi aturan yang ada, yaitu Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Aturan itu isinya, memuat sejumlah pembatasan kendaraan yang dilarang mengonsumsi BBM bersubsidi, yakni Solar dan Pertalite.
Baca selengkapnya di sini.
3. BBM Makin Mahal, Ini Pilihan Buat yang Mau Beralih ke Mobil Listrik
Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi dinaikan oleh pemerintah, Sabtu (5/9/2022). Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter, naik menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara Pertamax yang merupakan BBM nonsubsidi naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca selengkapnya di sini.
Advertisement