Liputan6.com, Jakarta - Honda Motor telah menjalin kemitraan dengan perusahaan perdagangan Hanwa Co. Kerjasama ini, untuk mengamankan pasokan logam yang stabil, yang digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Honda akan mendapatkan logam esensial seperti nikel, kobalt, dan lithium melalui kemitraan dalam jangka mengengah dan panjang, menurut pernyataan dari pabrikan asal Jepang tersebut.
Baca Juga
Pengadaan material baterai tersebut, akan menjadi salah satu tantangan bagi pembuat mobil di seluruh dunia. Pasalnya, dengan peraturan lingkungan yang lebih ketat, akan mempercepat produksi dan penjualan mobil listrik.
Advertisement
Jenama berlambang huruf H ini, mengaku telah memilih Hanwa karena kekuatannya dalam pengadaan sumber daya.
Sementara itu, Honda telah menetapkan target untuk meluncurkan 30 model kendaraan listrik secara global, seperti disitat dari Reuters, Selasa (6/9/2022). Sedangkan untuk produksinya, lebih dari 2 juta kendaraan listrik per tahun pada 2030.
Rencana tersebut, untuk mendukung target Honda yang hanya akan menjual kendaraan listrik penuh, dan sel bahan bakar pada 2040.
Honda Gandeng LG untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Honda Motor Co., Ltd. dan LG Energy Solution berkolaborasi untuk mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat. Perjanjian kerjasama senilai USD 4,4 juta itu menargetkan produksi per tahunnya mencapai 40 GWh.
Nantinya, baterai itu akan dipasok untuk kendaraan listrik Honda dan Acura untuk pasar di wilayah Amerika Utara.
Hampir semua perusahaan mobil berambisi untuk meningkatkan produknya dengan beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Hal itu tentu saja sejalan dengan pembatasan emisi yang sangat ketat di beberapa negara. Apalagi teknologi baterai telah maju pesat selama beberapa dekade terakhir.
Lokasi pabrik bernilai jutaan dolar itu belum diungkapkan oleh Honda atau LG Energy Solution. Ada kemungkinan besar bahwa fasilitas tersebut berlokasi di salah satu dari tiga negara bagian, di mana Honda sekarang memiliki operasi manufaktur yang signifikan.
Di Ohio, Alabama, atau Indiana. Fasilitas baru akan berusaha untuk memiliki kapasitas produksi tahunan sekitar 40 GWh.
Advertisement