Liputan6.com, Jakarta - Populasi Chevrolet Camaro untuk saat ini kurang begitu merangsang para penggila otomotif. Namun, untuk mendapatkan perhatian car enthusiast, Chevrolet, melakukan terobosan dengan merilis model baru dengan embel-embel limited edition.
Chevrolet Camaro Rapid Blue Edition, menjadi senjata pamungkas dari pabrikan untuk memikat para konsumen otomotif di Jepang. Berdasarkan informasi yang dilaporkan Carscoops, pabrikan hanya merilis sebanyak 20 unit saja.
Mobil ini mengambil basic dari model Chevrolet Camaro LT RS dengan menambah beberapa aksen baru serta datang dengan skema warna yang lebih menarik dan mengundang penglihatan orang.
Advertisement
Warna yang dihadirkan ini mengkombinasikan antara warna 'Rapid Blue' dengan paduan garis-garis hitam. Alhasil, berkat perkawinan warna tersebut memberikan skema yang lebih segar.
Hal lain yang didatangkan untuk edisi terbatas ini antara lain adalah velg palang lima berdiameter 20 inci, interior yang dibungkus dengan pelapis kulit keramik hitam dan putih, serta terlihat matching dengan nuansa eksterior yang cerah.
Selain permainan warna tersebut, rasanya tidak ada hal baru lagi yang dapat diulas. Untuk jantung pacunya sendiri, Chevrolet Camaro Rapid Blue Edition ini mengandalkan jantung mekanis empat silinder segaris dengan kubikasi 2.0 liter yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 271 tk dan torsi puncak 400 Nm.
Tenaga tersebut disalurkan ke penggerak belakang melalui sistem percepatan otomatis delapan percapatan.
Jika menelisik harga yang ditawarkan, model ini dibanderol dengan harga USD 45.833 atau setara dengan Rp 682 jutaan. Konsumen yang melakukan pembelian unit ini nantinya akan mendapatkan mobil tersebut pada Desember 2022.
BYD Lebih Pilih Thailand Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Pertama di ASEAN
BYDÂ telah memilih Thailand sebagai pusat produksi kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara. Bahkan, menurut seorang pejabat di Dewan Investasi Thailand, pabrikan asal Cina ini akan menginvestasikan total 17,9 miliat baht di Provinsi Rayong, dan telah membeli lahan seluas 112 hektar.
Disitat Asia Nikkei, BYD sendiri telah meunjuk WHA Group, untuk melakukan pembangunan fasilitas perakitan di Negeri Gajah Putih.
"Group WHA telah menandatangani kesepakatan untuk menjual sebidang tanah besar di kawasan industri kami, di provinsi Rayong," ujar Jareeporn Jarukornsakul, salah satu pendiri dan ketua WHA Group.
Namun, Jareeporn sendiri masih menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut terkait rencana pembangunan pabrik tersebut. Sedangkan BYD juga menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
Sementara itu, WHA Group telah mengirimkan undangan untuk konferensi pers, dan akan dihadiri oleh Jareeporn dan Liu Xeuliang, Manajer BYD Asia Pasifik. Penjualan EV Thailand diperkirakan akan meningkat pesat berkat subsidi pemerintah yang secara efektif menurunkan harga jual. Tujuannya, adalah untuk menarik pembeli sehingga skala ekonomi tercipta, dan memacu investasi di sektor kendaraan listrik.
Advertisement