Sukses

Geber 2 Moge, Pakar Keselamatan Berkendara Jusri Pulubuhu Siap Berlaga di HDCI Drag Race

Praktisi Keselamatan Jalan Raya dan juga Founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu siap beraksi di kejuaraan Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Drag Race Seri 1

Liputan6.com, Jakarta - Praktisi Keselamatan Jalan Raya dan juga Founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu siap beraksi di kejuaraan Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Drag Race Seri 1. Gelaran tersebut, akan berlangsung di Run Way Pantai Depok, Parangtritis, Yogyakarta, 16 September 2022.

Pria ramah ini, akan memperkuat HDCI Kaltim Drag Race Racing Team - Bimo Custom Bike. Dalam kejuaraan tersebut, Jusri akan mengikuti beberapa kelas bergengsi, dan juga mengincar podium kemenangan.

"Saya akan menunggang dua unit motor Harley-Davidson Dyna dan Road King di dalam Kejuaraan HDCI Drag Race Serie 1," ujar Jusri.

Pria yang kini telah menginjak usia 60 tahun ini menjelaskan, akan turun di kelas bracket 12, 11 detik, Dyna, All Touring dan Free for All (FFA) dengan kedua unit motor gede asal Amerika Serikat tersebut.

"Selain didukung penuh oleh seluruh Pengcab HDCI Kaltim (Samarinda dan Balikpapan) team ini juga di support oleh HDCI Store Official yang mengeluarkan produk–produk resmi apparel berlogo HDCI," tambah Jusri.

Sebagai informasi, Jusri sendiri memang bukan orang baru di dunia roda dua. Selain sebagai ahli keselamatan berkendara, pria ramah ini juga memiliki catatan prestasi di beberapa jenis kejuaraan olahraga otomotif sejak belia.

2 dari 2 halaman

Arogansi Bikin Susah Diri Sendiri dan Orang Lain, Pengemudi Harus Paham Ini

Saat berkendara di jalan raya, penting memang untuk mengetahui apa yang disebut road rage atau perilaku agresif atau arogan yang ditunjukkan oleh pengendara kepada pengguna jalan lainnya.

"Perilaku ini termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidaksukaan," jelas Jusri Pulubuhu, Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Senin (6/6/2022).

Sementara itu, Jusri menjabarkan, pemicu pengemudi bersikap agresif ini, antara lain berhubungan dengan kekuasaan (pejabat atau ormas dan atau instansi hukum), seperti TNI dan Polri.

Kemudian, merupakan rombongan, seperti komunitas mobil atau motor, fans club, pengiring mobil jenazah, atau pemerintah.

Selain itu, arogansi juga bisa dikarenakan membawa senjata, dimensi kendaraan lebih besar, atau kendaraan yang dikemudikan merupakan mobil mahal dan mewah.

Sedangkan penyebab sikap arogansi sendiri, adalah kesadaran aturan hukum dan tata tertib berlalu lintas di jalan yang lemah, kesadaran berbagi (empati) yang lemah, serta penegakan hukum paska kejadian yang kurang tegas (Law Enforcement).