Sukses

Gaikindo: Indonesia Siap Produksi Baterai Kendaraan Listrik Pada 2024

Sekretaris Umum Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara terus menegaskan industri kendaraan listrik di Indonesia harus memanfaatkan produksi dalam negeri

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Umum Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara terus menegaskan industri kendaraan listrik di Indonesia harus memanfaatkan produksi dalam negeri. Jangan sampai, dengan akselarasi percepatan mobil ramah lingkungan yang dilakukan pemerintah, justru mengedepankan buatan luar negeri alias impor.

Saat ini, pemerintah memang tengah gencar membangun industri kendaraan listrik, baik untuk modelnya maupun infrastruktur pendukungnya, seperti baterai.

Kemudian, beberapa waktu lalu telah terbit juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022, tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk kendaraan dinas operasional dan kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.

"Kita ingin menekankan, kendaraan listrik juga harus menggunakan komponen dari Indonesia, ini yang perlu waktu agak lama prosesnya," jelas Kukuh Kumara, saat diskusi virtual, yang diadakan Forum Wartawan otomotif (Forwot), belum lama ini.

Lanjut Kukuh, untuk membangun industri kendaraan listrik dan juga ekosistemnya di Indonesia memang sangat memungkinkan. Pasalnya, sumber daya terkait material pembuatan baterai juga ada di Tanah Air.

"Kami harapkan, nikel dan yang lainnya bisa diolah, dan dijadikan baterai pada 2024 akan siap diproduksi dan digunakan untuk kendaraan buatan Indonesia," tegas Kukuh.

Kukuh sendiri belum menjabarkan terkait perusahaan mana yang memang akan memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia.

Namun, berdasarkan informasi yang selama ini beredar, LG Energy Solution bersama Hyundai Motor Group memang sedang membangun pabrik sel baterai, yang berada di Karawang, Jawa Barat.

2 dari 2 halaman

Produksi mobil listrik

Sementara itu, terkait produksi kendaraan listrik, saat ini dikatakan sudah ada dua pabrikan yang sudah siap produksi meskipun memang kapasitasnya masih terbatas.

"Saat ini sudah siap ada dua pabrikan dan itu kapasitas produksi dalam negeri masih dikisaran 13.000 unit per-tahun,"

"Kita menginginkan kalaupun ada percepatan penggunaan kendaraan listrik, harus menggunakan kendaraan yang dirakit maupun dibuat di Indonesia, jangan sampai kemudian kendaraan tersebut diimpor," pungkasnya.

Â